Search This Blog

Pages

July 11, 2012

70000 ORANG AKAN MASUK SYURGA TANPA HISAB??


ASSALAMU'ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH dan salam Jumaat buat semua sahabat yang dikasihi sekalian...

Di dalam Shahih Bukhari disebutkan hadis bahwa 700000 orang akan masuk syurga, sedangkan generasi awal saja mungkin jumlah mereka sudah mencapai 700000. Apakah ada tafsir lain tentang hadis ini?

Imam Bukhari di dalam kitab shahihnya telah meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam bahwa beliau berkata:

"Ditunjukkkan beberapa umat kepadaku, maka ada seorang nabi atau dua orang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya pengikut seorangpun, sampai ditunjukkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun bertanya apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: 'Ini adalah Musa dan kaumnya,' lalu dikatakan, 'Perhatikanlah ke ufuk.' Maka tiba-tiba ada sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan kepadaku, 'Lihatlah ke sana dan ke sana di ufuk langit.' Maka tiba-tiba ada sejumlah orang telah memenuhi ufuk. Ada yang berkata, 'Inilah ummatmu, di antara mereka akan ada yang akan masuk syurga tanpa hisab sejumlah 70000 orang. Kemudian Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam masuk tanpa menjelaskan hal itu kepada para sahabat. Maka para sahabat pun membicarakan tentang 70000 orang itu. Mereka berkata, 'Kita orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya maka kitalah mereka itu atau anak-anak kita yang dilahirkan dalam Islam, sedangkan kita dilahirkan di masa jahiliyah.' Maka sampailah hal itu kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, lalu baginda keluar dan berkata, 'mereka adalah orang yang tidak minta diruqyah (dimanterai), tidak meramal nasib , dan hanya kepada Allah, mereka bertawakkal." [HR. Bukhari 8270]

Maksud hadis ini menjelaskan bahwa ada satu kelompok dari umat ini akan masuk syurga tanpa dihisab, bukan bererti bahwa jumlah ahli syurga dari umat ini hanya 70.000 orang. Maka mereka yang 70000 orang yang diterangkan dalam hadis ini adalah mereka yang memiliki kedudukan yang tinggi dari kalangan ummat ini kerana mereka memiliki keistimewaan khusus yang disebutkan oleh hadis ini, iaitu mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak meramal nasib, serta hanya kepada Allah mereka bertawakkal.

Ada lagi hadis yang menjelaskan penyebab mereka masuk syurga tanpa hisab dan tanpa azab di dalam riwayat lain bagi Imam Bukhari rahimahullah, dari Abbas radhiallahu 'anhu, dia berkata bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:

"Ditunjukkan kepadaku beberapa umat. Maka ada seorang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh satu ummat, ada pula seorang nabi yang diikuti oleh beberapa orang, ada juga nabi yang diikuti oleh sepuluh orang. Ada juga nabi yang diikuti lima orang, bahkan ada seorang nabi yang berjalan sendiri. Aku pun memperhatikan maka tiba-tiba ada sejumlah besar orang, aku berkata, 'Wahai Jibril, apakah mereka itu ummatku? Jibril menjawab, 'Bukan, tapi lihatlah ke ufuk!' Maka aku pun melihat ternyata ada sejumlah besar manusia. Jibril berkata, 'Mereka adalah ummatmu, dan mereka yang di depan, 70000 orang tidak akan dihisab dan tidak akan diadzab.' Aku berkata, 'Kenapa?' Dia menjawab, 'Mereka tidak minta diruqyah, dan tidak meramal nasib serta hanya kepada Allah mereka bertawakal.'Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan, lalu berkata, 'Berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikan salah satu seorang di antara mereka.' Nabi pun berdoa, 'Ya Allah, jadikanlah dia salah seorang di antara mereka.'Lalu ada orang lain yang berdiri dan berkata, 'Berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikan aku salah seorang di antara mereka.' Nabi Shalalahu 'alaihi wassalam menjawab, 'Kamu telah didahului oleh Ukasyah'." [HR. Bukhari 6059]

Tentang sifat mereka pun dijelaskan di dalam hadis Sahl bin Sa'd radhiallahu 'anhu, dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, dia berkata,

"Pasti ada 70000 orang dari umatku atau 700000 orang (salah seorang periwayat hadits ini diragui) akan masuk suyrga orang pertama di antara mereka, tidak memasukinya sebelum masuk pula orang terakhir dari mereka. Wajah-wajah mereka seperti bulan pada bulan purnama." [HR. Bukhari]

Dan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dia berkata: aku mendengar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda,

"Akan masuk syurga sekelompok dari umatku sejumlah 70000 orang. Wajah-wajah mereka bercahaya seperti cahaya bulan." [HR. Bukhari]

Tentang sifat mereka diterangkan pula di dalam riwayat Muslim dalam shahihnya dari hadits Jabir bin Abdullah radhiallahu 'anhu,

"…, kemudian selamatlah orang-orang mukmin, selamat pulalah kelompok pertama dari mereka yang wajah-wajah mereka seperti bulan pada malam purnama sejumlah 70.00 orang. Mereka tidak dihisab kemudian orang-orang setelah seperti cahaya bintang di langit, kemudian yang seperti mereka."

Bagi kita semua kaum muslimin ada khabar gembira dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam di dalam hadis ini dan hadis-hadis lainnya. Adapun khabar gembira dalam hadis ini kerana ada riwayat yang lain dalam Musnad Imam Ahmad, Sunan Tirmidzi, dan Sunan Ibnu Majah dari hadits Abu Umamah dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, dia berkata,

"Rabbku 'Azza wa Jalla telah menjanjikan kepadaku bahawa ada dari umatku yang akan masuk syurga sebanyak 70000 orang tanpa hisab ataupun azab beserta setiap ribu orang ada 70000 orang lagi dan tiga hatsiyah dari hatsiyah-hatsiyah Allah 'Azza wa Jalla."

Kita memohon kepada Allah Subhana wa Ta'ala agar Dia menjadikan kita termasuk golongan mereka. Bila anda hitung 70000 orang menyertai setiap seribu orang dari yang 70000 itu, berapakah jumlah seluruhnya bagi orang yang masuk syurga tanpa hisab?!?
Dan berapa jumlah seluruh hatsiyah dari hatsiyah Allah yang Agung dan Mulia, Yang Penyayang dan Pengasih?
Adapun berita gembira yang kedua adalah bahwa jumlah ahli syurga dari umat ini dua pertiga (2/3) dari seluruh jumlah ahli syurga, maka jumlah umat Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang masuk syurga lebih banyak dibanding jumlah seluruh umat yang lalu. Berita gembira ini datang dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam dalam sebuah hadis ketika baginda bersabda kepada para sahabatnya pada suatu hari,

"Redhakah kalian, kalau kalian menjadi seperempat (1/4) dari penduduk syurga?"Kami menjawab, "Ya."Beliau berkata lagi, 'Redhakah kalian menjadi sepertiga (1/3) dari penduduk syurga?"Kami menjawab, "Ya."Beliau berkata lagi, 'Redhakah kalian menjadi setengah (1/2) dari penduduk syurga?"Kami menjawab, "Ya."Beliau berkata lagi, "Demi Allah yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, sesungguhnya aku berharap kalian menjadi setengah (1/2) dari penduduk syurga kerana syurga tidak akan dimasuki kecuali oleh jiwa yang muslim dan tidaklah jumlah kalian dibanding ahli syirik kecuali seperti jumlah bulu putih pada kulit sapi hitam atau seperti bulu hitam pada kulit sapi merah." [HR. Bukhari 6047]

Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam menyempurnakan berita gembiranya kepada kita dalam hadis shahih yang lain. Baginda bersabda,

"…, Ahli syurga 120 shaf, 80 shaf di antaranya dari umatku, dan 40 shaf lagi dari umat lainnya." [HR. Tirmidzi 3469,lalu Tirmidzi berkata, "Ini hadis hasan."]

Maka kita memuji Allah atas nikmatnya dan kita memohon kurnia dan rahmat-Nya, dan semoga Dia menempatkan kita di syurga dengan upaya dan anugerah-Nya, dan semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

-Gambar sekadar hiasan-
 

7 GOLONGAN YANG TIDAK AKAN DIPANDANG OLEH ALLAH




Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr bin Al-ash radhiyallahu anhu' berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam bersabda: “Tujuh macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah Ta'ala pada hari kiamat dan tidak diringankan siksaanya dan diperintahkan masuk neraka bersama-sama orang yang masuk neraka ialah:
1. Orang yang melakukan hubungan sejenis (homoseks / lesbian)

2. Orang yang bersetubuh dengan binatang

3. Orang yang melakukan onani (masturbasi)

4. Orang yang bersetubuh dengan wanita melalui dubur

5. Orang yang bersetubuh dengan ibunya (hubungan  mahram)

6. Orang yang berzina dengan isteri jirannya

7. Orang yang selalu menyakiti jirannya

Riwayat Al Tabrani —

BERDOA DENGAN ASMA’UL HUSNA (NAMA-NAMA ALLAH)


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
"Hanya milik Allah Asma ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma ul husna itu " (Surah Al-A'raaf :Ayat 180)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
“ ALLAH memiliki 99 nama yang barangsiapa menghafalnya , berdoa dengannya dan mengamalkan maksudnya , (Insya Allah) ia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai yang ganjil 

(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah)



1. YAA ALLAAHU ANTA RABBUNA LAA ILAAHA ILLA ANTA :
Ya Allah , engkau Tuhan Kami, Tiada Tuhan Yang berhak disembah/ dipertuhan kecuali Engkau


2. YAA RAHMAANU NARJUU RAHMATAKA ;
Ya Tuhan Yang Maha Pemurah lagi pengasih, kami mengharap Murah-Mu dan Kasih Sayang-MU


3. YAA RAHIMU IRHAMNAA;
YA Tuhan Yang Maha Penyayang , kasih sayangilah kami / rahimilah kami.


4. YAA QUDDUUSU QADDIS FITRATANA
Ya Tuhan Yang Maha suci sucikanlah fitrah kejadian kami


5. YAA SALAAMU SALLIMNAA MIN AAFAATID DUN-YAA WA’ADZAABIL AAKHIRAH
Ya Tuhan pemberi selamat , selamatkanlah kami dari fitnah / bencana dunia dan siksa diakhirat


6. YAA MU’MINU AAMINNAA WA AAMIN AHLANAA WABALADANAA
Ya Tuhan Yang memberi keamanan, berikanlah kami keamanan, amankan keluarga kami dan amankan negeri kami


7. YAA MUHAIMINU HAIMIN ‘AURAATINAA WA AJSAADANAA
Ya Tuhan Yang Maha melindungi , lindungilah cacat dan jasad kami


8. YAA ‘AZIIZU ‘AZZIZNAA BIL’ILMI WALKARAAMAH
Ya Tuhan Yang Maha Mulia , muliakanlah kami dengan ilmu pengetahuan dan kemuliaan 


9. YAA MUTAKABBIRU BI FADHLIKA IJ’ALNAA KUBARAA
Ya Tuhan Yang Maha megah/ Besar , Dengan anugerah-MU , jadikanlah kami orang yang berjiwa besar.


10. YAA KHAALIQU HASSIN KHALQANAA WAHASSIN KHULUQANAA
Ya Tuhan Yang Maha Mencipta / menjadikan, baguskanlah kejadian kami dan baguskanlah akhlak kami

11. YAA BAARI’U ABRI’NAA MINASY SYIRKI WALMARADHI WALFITNATI
Yaa Tuhan Yang Maha Membebaskan , bebaskan kami dari syirik , penyakit dan fitnah


12. YAA MUSHAWWIRU SHAWWIRNAA ILAA AHSANIL KHALQI WALHAALI
Ya Tuhan Yang Maha Membentuk , bentuklah kami menjadi sebaik-baik makhluk dan sebaik-baik keadaan.


13. YAA GHAFFAARU IGHFIR LANAA DZUNUUBANAA
Ya Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami.


14. YAA WAHHAABU HAB LANAA DZURRIYATAN THAYYIBAH.
Ya Tuhan Yang Maha Memberi , berikanlah kepada kami anak keturunan yang shaleh /shalehah penyejuk hati 


15. YAA RAZAAQU URZUQNAA HALAALAN THAYYIBAN WAASI’AA
Ya Allah Yang Maha Memberi rezeki , berikan kami rezeki yang halal, berkah dan menyelamatkan 

16. YAA FATTAHU IFTAH LANAA ABWAABAL KHAAIRI
Ya Tuhan Yang Maha Membuka, bukakanlah buat kami semua pintu kebaikan.


17. YAA ‘ALIIMU A’LIMNAA MAA LAA NA’LAM
Ya Tuhan Yang Maha Mengetahui , ajarkanlah kepada kami apa yang kami tidak mengetahuinya.


18. YAA QAABIDHU IDZAA JAA-A AJALUNAA FAQBIDH RUUHANAA FII HUSNIL KHATIMAH
Ya Tuhan Yang Maha Mencabut , jika telah sampai ajal kami , cabutlah roh kami dalam keadaan husnul khatimah


19. YAA BAASITHU UBSUTH YADAAKA ‘ALAINA A BIL ‘ATHIYYAH
Ya Tuhan Yang Maha Meluaskan , luaskanlah kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian


20. YAA RAAFI’U IRFA’ DARAJAATINAA
Ya Tuhan Yang Maha Mengangkat , angkatlah derajat kami


21. YAA MU’IZZU AATINAA ‘IZZATAKA
Ya Tuhan Yang Maha Memberi kemuliaan, limpahkanlah kemuliaan-Mu kepada kami


22. YAA SAMII’U ISMA’ SYAKWATANAA
Ya Tuhan Yang Maha mendengar , dengarkanlah pengaduan kami.


23. YAA BASHIIRU ABSHIR HASANAATINAA
Ya Tuhan Yang Maha Melihat, terimalah amal ibadah kami


24. YAA KHABIIRU IHYIINA HAYAATAL KHUBARA’
Ya Tuhan Yang Maha waspada/ meneliti, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang- orang yang senantiasa waspada (akan akhirat kami)


25. YAA HALIIMU BILHILMI ZAYYINNA
Ya Tuhan Yang Maha Penyantun , hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun


26. YAA LATHIIFU ULTHUF BINAA
Ya Tuhan Yang Maha halus, berilah kami petunjuk & rahmati dengan kelembutan Mu ... dan berilah kami hati yang lembut ...



Aamiin Allahu yaa Muhaimin ...

MULAILAH DARI YANG RINGAN NAMUN ISTIQOMAH


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

“Lakukanlah amal sesuai kesanggupan. Kerana sesungguhnya Allah tidak akan bosan sehingga engkau menjadi bosan. Dan sesungguhnya amal yang paling Allah sukai ialah yang terus-menerus / istiqomah dikerjakan walaupun sedikit.”

(Hadis Riwayat Abu Dawud, No 1161)

Hadits Shahih Bukhari :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا أَمَرَهُمْ أَمَرَهُمْ مِنَ الأَعْمَالِ بِمَا يُطِيقُونَ قَالُوا إِنَّا لَسْنَا كَهَيْئَتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ . فَيَغْضَبُ حَتَّى يُعْرَفَ الْغَضَبُ فِى وَجْهِهِ ثُمَّ يَقُولُ إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا


Dari Aisyah radhiyallahu 'anhu bahwa ia berkata,

apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh para sahabatnya, maka beliau menyuruhnya untuk mengerjakan amalan-amalan yang sanggup mereka kerjakan. Akan tetapi kemudian mereka berkata, "Ya Rasulullah, kami ini tidak sepertimu. Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. " Maka, mendengar ucapan mereka itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah hingga terlihat tanda kemarahan di wajahnya. Baginda bersabda, "Sesungguhnya yang paling bertaqwa dan yang mengetahui tentang Allah diantara kamu sekalian adalah aku.


Dari sahabat Rasulullah Ali bin Abu Thalib :

Hendaknya kalian lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sungguh terlalu sedikit amalan yang disertai dengan takwa.

Rasa dekat kepada Allah tidak wujud dengan seketika, tetapi terjadi melalui proses kesungguhan hati yang panjang.


Sahabat yang dirahmati Allah ..

mulaillah dengan amalan-amalan yang ringan namun dilakukan dengan penuh ikhlas kecintaan dan istiqomah (berterusan) ....

Bila telah merasakan nikmat , tambahanlah sesuai dengan kemampuan kita ...

Kerana kemanisan dan nikmat ibadah adalah kurniaan murni dari NYA..

Dan hanya Allah lah yang berkenan memberi Rahmat bagai sesiapa yang Dia kehendaki ...

Perhatikanlah sabda baginda shallallahu 'alaihi wasallam yang berbunyi :

“Luruskanlah dirimu dan janganlah berlebih-lebihan, ketahuilah bahwa tiada seorangpun yang dapat selamat berdasarkan amalnya semata-mata, para sahabat bertanya, “Walaupun anda sendiri ya, Rasulullah?”, baginda menjawab, “Demikian pula saya tidak dapat selamat kecuali bila Allah melimpahkan rahmat dan kurniaNya atas diriku”.

(Hadis Riwayat lbnu Majah)
 

PENYAKIT WAHN




Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam:

“Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah kerana sedikitnya kami waktu itu?” Baginda bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (Hadis Riwayat Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud No. 3745)


Muhasabah diri kita...adakah di di dalam diri kita sebenarnya ada penyakit tersebut?? Jangan jadikan diri kita ibarat buih di lautan... —

‎7 golongan dilindungi di bawah bayangan Rahmat



Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: 7 golongan yang akan dilindungi Allah swt di bawah bayangan rahmatNya pada hari yang tiada bayangan selain daripada bayangan rahmatNya iaitu:

Pemerintah yang adil 


Pemuda yang menggunakan masa muda remajanya untuk beribadat kepada Allah

Lelaki yang hatinya sentiasa terpaut kepada masjid

Dua orang yang berkasih sayang antara satu sama lain kerana Allah. Mereka
berkumpul dan berpisah kerana Allah


Lelaki yang digoda oleh wanita bangsawan dan jelita, lalu dia berkata: “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”

Seorang yang memberi sedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak tahu sedekah yang diberikan oleh tangan kanannya


Lelaki yang mengingati Allah berseorangan sehingga berlinangan air matanya.


(Hadith Riwayat Imam Bukhari, Muslim dan lain-lain)

Kisah Rasulullah dengan sebiji Limau


Sebagai renungan semua~~


“Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas dengan tersenyum. Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak.


Tidak seulas pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat-sahabat agak hairan dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum Rasulullah SAW menjelaskan “Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada di antara kalian yang akan mengenyetkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab tu saya habiskan semuanya.”


Begitulah akhlak Rasulullah SAW. Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan dari orang bukan Islam pula. Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa. Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin mempermain-mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah limau masam itu. Malangnya tidak berjaya. Rancangannya di’tewas’kan oleh akhlak mulia Rasulullah SAW.






SubhanAllah~~~

SIAPA SEBENARNYA ORANG YANG MUFLIS/BANKRUP?


Daripada Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wassallam bersabda: “Tahukah kamu siapakah orang yang muflis ? Sahabat menjawab, “Orang yang muflis ialah orang yang tidak memiliki wang dan juga tiada memiliki harta.” Lalu Rasulullah menjawab, “Sebenarnya orang yang muflis di kalangan umatku ialah seorang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sembahyang, puasa dan zakat tetapi dahulunya waktu di dunia dia pernah mencaci maki seseorang, menuduh seseorang, memakan harta seseorang, menumpahkan darah seseorang dan pernah memukul seseorang. Maka akan diberikan kepada orang yang teraniaya itu daripada pahala kebaikan orang tadi dan begitu pula seterusnya terhadap orang yang pernah teraniaya, dia akan diberikan pula daripada pahala kebaikan orang tadi, apabila telah habis pahalanya sedangkan bebanan dosa penganiayaannya belum lagi dibayar semuanya, maka akan diambil daripada kesalahan orang yang teraniaya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, maka selanjutnya orang itu akan dicampakkan ke dalam api neraka.”

(Hadis Riwayat Muslim)

Berpegang pada agamanya laksana menggenggam bara api


Masjid Bandaraya Kota Kinabalu
Dari Anas r.a : Rasulullah saw bersabda, “Akan datang kepada umat ku suatu zaman di mana orang yang berpegang pada agamanya laksana menggenggam bara api.” (Riwayat Tirmidzi)

Penjelasan dan Pengajaran :
a. Orang yang berpegang pada ajaran Islam (mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah) akan dipandang hina, jumud dan lain-lain.

b. Mereka tersepit dan cuba dipengaruhi oleh keadaan sekeliling agar meninggalkan Al-Quran dan As-Sunnah, baik dari orang kafir dan lebih teruk lagi dari orang yang mengaku Islam.

c. Akhir zaman juga orang Islam akan menghadapi tentangan yang hebat, sekiranya leka maka terlepaslah Islam dari tangan mereka.