68. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiga macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan pandangan rahmat-Nya pada hari kiamat, dan tidak akan dimaafkan, dan bagi mereka tetap siksa yang pedih. 1. Seorang yang memiliki kelebihan air di tengah perjalanan lalu menolak orang rantau yang membutuhkannya. 2. Seorang yang berbaiat pada imam (pimpinan), semata-mata untuk dunia, jika ia diberi tetap rela, bila tidak diberi maka marah. 3. Seorang menjual barangnya sesudah Asar, lalu ia bersumpah: “Demi Allah aku telah membayar sekian pada penjualnya”, lalu dipercaya oleh pembelinya, padahal ia berdusta. Kemudian Nabi saw. membacakan ayat: “Sesungguhnya mereka yang menukar janji Allah dan sumpah mereka dengan harga (harta dunia) yang sedikit, mereka tidak mendapat bagian di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dan tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, bahkan tidak akan memaafkan mereka, dan bagi mereka tetap mendapat siksa yang sangat pedih”. (Q.S. Ali Imran:77). (Bukhari, Muslim).
July 25, 2010
SANGAT HARAM FITNAH NAMIMAH (MENGADU DOMBA)
67. Hudzaifah r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda: Tidak akan masuk surga seorang yang memfitnah (mengadu domba). (Bukhari, Muslim).
HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
69. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Siapa yang terjun dari gunung untuk bunuh diri, maka ia kelak di neraka Jahanam akan tetap terjun untuk selama-lamanya. Dan siapa yang makan racun untuk bunuh diri, maka racun akan tetap di tangannya dijilatinya dalam neraka Jahanam untu selama-lamanya. Dan siapa yang membunuh diri dengan senjata besi maka besi itu akan tetap di tangannya untuk menikamkan ke perutnya dalam neraka Jahanam untuk selamnya. (Bukhari, Muslim).
HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
70. Tsabit bin Adh-Dhahhaak r.a. sahabat yang ikut baiat pada Nabi saw. di bawah pohon Baiatur Ridhwan, berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang bersumpah dengan nama Islam maka ia sebagaimana yang disumpahkan itu. Dan tidak dianggap nazar seorang terhadap sesuatu yang tidak dimilikinya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu alat di dunia, akan disiksa di hari kiamat dengan alat itu. Dan siapa yang mengutuk (melaknat) seorang mukmin maka sama dengan membunuhnya. Dan siapa yang menuduh berzina terhadap seorang mukmin maka sama dengan membunuhnya. (Bukhari, Muslim).
HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
71. Abu Huraiarah r.a. berkata: Kami hadir bersama Nabi saw. di perang Khaibar tiba-tiba Nabi saw. bersabda terhadap seorang yang mengaku Muslim: Orang itu ahli neraka. Kemudian ketika terjadi perang Khaibar, orang itu ikut berperang dengan semangat yang keras sehingga luka parah, maka orang-orang berkata kepada Nabi: Ya Rasulullah, orang yang Tuan katakan ia ahli neraka, ia telah ikut perang yang hebat sekali sehingga ia mati. Maka sabda Nabi saw.: Ia menuju ke neraka. Orang-orang mendengar keterangan Nabi saw. itu hampir ragu menanggapinya, tiba-tiba ada berita bahwa orang itu belum mati tetapi luka parah (berat), dan pada waktu malam ia tidak sabar menderita lukanya hingga membunuh dirinya. Dan ketika berita ini disampaikan kepada Nabi saw., maka Nabi saw. bersabda: Allahu akbar, asyhadu anni abdullahi warasuluhu (Allah Maha Besar, aku bersakdi bahwa aku hamba Allah dan utusan-Nya). Kemudian Nabi saw. menyuruh Bilal supaya berseru pada semua orang: Sesungguhnya tidak dapat masuk surga kecuali jiwa yang benar-benar patuh Islam, dan sungguh Allah akan membantu agama ini dengan perjuangan seorang fajir (yang tidak jujur imannya). (Bukhari, Muslim).
HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
72. Sahl bin Saad As-Saidi r.a. berkata: Rasulullah saw. berhadapan dengan kaum musyrikin dalam perang, kemudian ketika Nabi saw. telah berkumpul dengan pasukannya, demikian pula kaum musyrikin kini telah kembali kepada pasukannya, sedang ada seorang dari sahabat Nabi saw. yang sangat hebat perjuangannya pada hari itu sehingga serbuannya benar-benar mengagumkan sahabat-sahabat lainnya, mengejar musuh ke sana kemari, memenggal dengan pedangnya, sehingga sahabat berkata: Hari ini tiada seorang yang sehebat Fulan, tiba-tiba Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah dia seorang ahli neraka. Maka seorang sahabat berkata: Aku akan menyelidiki keadaannya. Lalu sahabat ini selalu mengikutinya jika lari maupun berhenti. Tiba-tiba orang itu terkena luka yang sangat parah, lalu ia tidak tahan menderita dan meletakkan pedangnya di tanah sedang tajamnya di letakkan di dada antara kedua teteknya, lalu ditekannya sehingga mati bunuh diri. Maka segera sahabat itu lari kepada Rasulullah saw. dan berkata: Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah. Ditanya oleh Nabi saw.: Mengapakah? Jawabnya: Orang yang tuan sebut ahli neraka itu, karena orang-orang ragu dan bingung menerimanya, maka aku selidiki keadaannya, kemudian setelah ia luka parah, ia ingin segera mati dan meletakkan pedangnya di tanah dan tajamnya di antara kedua teteknya, kemudian ditekan sehingga mati bunuh diri. Maka sabda Nabi saw.: Sesungguhnya ada kalanya seorang berbuat amal ahli surga pada lahirnya yang terlihat pada orang, padahal ia ahli neraka, dan adakalanya seorang mengerjakan amal ahli neraka dalam pandangan orang, padahal ia ahli surga. (Bukhari, Muslim).
Sebab yang menentukan surga dan neraka ialah husnul khatimah atau su’ul khatimah, jika sampai mati dalam amal yang diridhai Allah maka ahli surga, tetapi jika mati dalam murka Allah pasti neraka. Na’udzubillahi min dzalik.
HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN
73. Jundub bin Abdillah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ada di masa dahulu sebelum kamu, seorang menderita luka, tiba-tiba ia jengkel lalu mengambil pisau dan memotong lukanya, maka tidak berhenti darahnya hingga mati. Allah Ta’ala berfirman: Hamba Ku akan mendahului Aku terhadap dirinya (jiwanya), maka Aku haramkan padanya surga. (Bukhari, Muslim).
Yakni haram ia masuk surga karena ia telah membunuh dirinya dan tidak sabar menerima ujian Allah.
HARAM GHULUL (MENGAMBIL BARANG GHANIMAH SEBELUM DIBAGI)
74. Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika kami selesai membuka Khaibar dalam ghanimah tidak terdapat emas perak, hanya ternak unta, lembu dan barang perkakas dan kebun. Kemudian kita kembali bersama Nabi saw. ke WadilQura, dan bersama Nabi saw. seorang hamba bernama Mid’am hadiah dari seorang suku Bani Adh Dhibab, dan ketika hamba itu menurunkan kendaraan Nabi saw. tiba-tiba ada panah jatuh dan kena pada hamba itu hingga ia mati, maka orang-orang berkata: Untunglah ia mati syahid. Mendadak Rasulullah saw. bersabda: Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, selimut yang ia ambil dari ghanimah Khaibar yang belum dibagi itu, kini menyalakan api atas badannya.
Setelah itu maka datanglah seorang yang mendengar sabda Nabi saw. itu membawa dua tali sepatu (sandal), sambil berkata: Ini aku ambil dari ghanimah sebelum dibagi, maka sabda Nabi saw.: Satu atau dua tali sepatu dari api neraka. (Bukhari, Muslim).
APAKAH ADA TUNTUTAN TERHADAP AMAL DI MASA JAHILIAH ?
75. Ibn Mas’ud r.a. berkata: Seorang bertanya: Ya Rasulullah apakah kami akan dituntut karena amal perbuatan kami di masa jahiliah? Jawab Nabi saw.: Siapa yang berbuat baik di dalam Islam maka tidak akan dituntut terhadap amal yang dilakukan di masa jahiliah, dan siapa yang berbuat jahat dosa dalam Islam maka akan dituntut yang pertama hingga yang akhir. (Bukhari, Muslim).
BISIKAN RAGU DALAM IMAN DAN CARA MENGELAKNYA
82. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Syaitan datang pada tiap orang dan bertanya (berbisik): Siapakah yang menjadikan ini? Siapakah yang menjadikan itu? Sehingga bertanya: Siapakah yang menjadikan Tuhanmu? Apabila sampai di sini, maka hendaklah membaca: A’udzubillahi minasysyaihtanirrajim, dan menghentikan suara bisikan itu. (Yakni tidak melayaninya). (Bukhari, Muslim).
BISIKAN RAGU DALAM IMAN DAN CARA MENGELAKNYA
83. Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Selalu orang bertanya-tanya sehingga mereka berkata: Allah yang menjadikan segala sesuatu, maka siapakah yang menjadikan Allah? (Bukhari, Muslim).
ANCAMAN TERHADAP ORANG YANG MENGAMBIL HAK ORANG MUSLIM DENGAN SUMPAH PALSU
84. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang berani sumpah untuk mengambil hak (harta) seorang muslim, ia akan menghadap kepada Allah, sedang Allah murka kepadanya. Allah menurunkan keterangan itu di ayat 77 Ali Imran :
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih“
Kemudian masuklah Al-Asy’ats bin Qais dan bertanya: Apakah yang diceritakan oleh Abu Abdurrahman kepada kalian? Jawab kami: Ini dan itu. Lalu ia berkata: Ayat itu turun mengenai diriku, yaitu aku memiliki sebuah sumur di tanah sepupuku, mendadak ia akui haknya, maka Nabi saw. bersabda kepadaku: Harus engkau membawa bukti, jika tidak, maka akan diminta sumpahnya, lalu aku berkata: Jika demikian pasti ia akan bersumpah ya Rasulullah. Maka Nabi saw. bersabda: Siapa yang berani bersumpah untuk mengambil hak seorang muslim, padahal ia lancung, maka ia akan menghadap Allah sedang Allah murka kepadanya. (Bukhari, Muslim).
Subscribe to:
Posts (Atom)