Search This Blog

Pages

June 16, 2013

semua akan binasa jika banyak terjadi kemaksiatan

Hadis riwayat Zainab binti Jahsy ra.:

Bahwa Nabi saw. bangun dari tidurnya sambil bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari). Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh? Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (Shahih Muslim No.5128)

jihad fi-sabilillah

Mutiara Riyadhus Solehin, hadis ke 1299, Bab Jihad

وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا أَبَا سَعِيدٍ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ فَعَجِبَ لَهَا أَبُو سَعِيدٍ فَقَالَ أَعِدْهَا عَلَيَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَفَعَلَ ثُمَّ قَالَ وَأُخْرَى يُرْفَعُ اللَّهُ بِهَا الْعَبْدُ مِائَةَ دَرَجَةٍ فِي الْجَنَّةِ مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ قَالَ وَمَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ (رواه مسلم) 

1299. Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: 
"Barangsiapa yang redha dengan Allah sebagai Tuhan dan dengan Islam sebagai agamanya, dan dengan Muhammad sebagai Rasul maka wajiblah baginya itu syurga." Abu Said merasa terpesona dengan sabda beliau s.a.w. ini, lalu berkata: "Ulangilah lagi sabda itu, ya Rasulullah." Beliau s.a.w. mengulangi sabdanya itu kembali, kemudian melanjutkan sabdanya: "Dan ada yang selainnya itu, Allah mengangkat padanya pada seseorang hamba seratus darjat dalam syurga, jarak antara kedua-dua darjat itu adalah sebagaimana jarak antara langit dan bumi." Abu Said bertanya: "Amalan apakah itu, ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Iaitu berjihad fi-sabilillah, sekali lagi berjihad fi-sabilillah." (Riwayat Muslim)

June 14, 2013

Barang siapa yang mandi pada hari Jumaat serupa mandi junub

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang mandi pada hari Jumaat serupa mandi junub, kemudian berpagi-pagi ia pergi ke tempat Jumaat, pahalanya serupa dengan berkorban dengan seekor unta gemuk dan yang pergi pada jam kedua, pahalanya seakan-akan pahala berkorban seekor sapi dan yang pergi jam tiga, pahalanya seperti berkorban seekor domba dan yang pergi jam keempat, pahalanya seperti berkorban seekor ayam dan yang pergi pada jam lima, pahalanya seperti berkorban sebiji telur, maka apabila datang imam, datanglah pula Malaikat-Malaikat untuk mendengarkan khutbah.
(HR Muslim)

June 11, 2013

MASA SEMAKIN SINGKAT



Daripada Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda; “Tidak akan terjadi kiamat sehingga masa menjadi singkat, maka setahun dirasakan seperti sebulan dan sebulan dirasakan seperti seminggu dan seminggu dirasakan seperti sehari dan sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu petikan api”. [Hadits Riwayat At-Tirmizi]

Keterangan

Masa akan berlalu begitu cepat. Belum sempat berbuat sesuatu, tiba-tiba masa sudah terlalu larut, sehingga banyak perkara yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu masa dan ia berlalu dengan tiada ada perkara yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan singkatnya masa.

Menurut Irnam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan singkatnya masa ini ialah dicabut keberkatan daripadanya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu, dahulunya kita merasakan dalam sehari banyak perkara yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sama hanya sedikit perkara-perkara yang dapat kita laksanakan. Ini adalah satu petanda hampirnya kiamat.


[Petikan dari buku yang disusun oleh Abu Ali Al Banjari An Nadwi (Ahmad Fahmi Zamzam)]


Dari pengalaman dan pengamatan saya sendiri secara peribadi pun, jika dibandingkan dengan 20 - 30 tahun dulu dengan sekarang, sangat berbeza rasa kecepatan masanya. Kalau dulu rasanya dapat buat banyak perkara dalam sehari , sekarang rasanya dah semakin kurang dan terlalu cepat masa berlalu. 
Wallahu a'lam .......
Harlina Binti Ahya Ulumuddin

June 10, 2013

Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam

Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban." Rasulullah menjawab, "Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa."
(HR. An-Nasa'i. Al Albani berkata "hasan")

"Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya"

Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata: "Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu perbincangkan?". Kami menjawab: "Kami sedang berbincang tentang hari qiamat". Lalu Nabi saw. bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya". Kemudian beliau menyebutkannya: "Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka".
H.R Muslimi

June 9, 2013

ceritakan tentang orang yg suka menipu dan khianat

Hadis Abu Hurairah r.a katanya:

Pada suatu hari Rasulullah s.a.w berada bersama kami, baginda menceritakan tentang orang yg suka menipu dan khianat dgn begitu serius.

Kemudian baginda bersabda: "Pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul seekor unta yg sedang melenguh di atas tengkuknya dan berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu Aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa lagi untukmu, semuanya telah aku sampaikan kepadamu....

Pada Hari Kiamat nanti, Aku juga akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul seekor kuda yg sedang merengek di atas tengkuknya. Dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa lagi untukmu, semuanya sudah Aku sampaikan kepadamu...

Seterusnya pada Hari Kiamat nanti, Aku akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul seekor kambing yg sedang mengembek di atas tengkuknya. Dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka Aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya sudah Aku sampaikan kepadamu....

Begitu juga pada Hari Kiamat nanti, Aku akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul seorang manusia yg sedang menjerit di atas tengkuknya. Dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya sudah Aku sampaikan kepadamu....

Pada Hari Kiamat nanti, Aku juga akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn membawa secebis pakaian yg compang-camping di atas tengkuknya dan dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka Aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya sudah Aku sampaikan kepadamu....

Begitu juga pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul sejumlah harta terdiri dari emas dan perak di atas tengkuknya dan berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka Aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya telah Aku sampaikan kepadamu"..... [ Hadis Riwayat Muslim ]

ceritakan tentang orang yg suka menipu dan khianat

Hadis Abu Hurairah r.a katanya:

Pada suatu hari Rasulullah s.a.w berada bersama kami, baginda menceritakan tentang orang yg suka menipu dan khianat dgn begitu serius.

Kemudian baginda bersabda: "Pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul seekor unta yg sedang melenguh di atas tengkuknya dan berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu Aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa lagi untukmu, semuanya telah aku sampaikan kepadamu....

Pada Hari Kiamat nanti, Aku juga akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul seekor kuda yg sedang merengek di atas tengkuknya. Dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa lagi untukmu, semuanya sudah Aku sampaikan kepadamu...

Seterusnya pada Hari Kiamat nanti, Aku akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul seekor kambing yg sedang mengembek di atas tengkuknya. Dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka Aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya sudah Aku sampaikan kepadamu....

Begitu juga pada Hari Kiamat nanti, Aku akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul seorang manusia yg sedang menjerit di atas tengkuknya. Dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya sudah Aku sampaikan kepadamu....

Pada Hari Kiamat nanti, Aku juga akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn membawa secebis pakaian yg compang-camping di atas tengkuknya dan dia berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka Aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya sudah Aku sampaikan kepadamu....

Begitu juga pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dgn salah seorang dari kamu datang dgn memikul sejumlah harta terdiri dari emas dan perak di atas tengkuknya dan berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Maka Aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya telah Aku sampaikan kepadamu"..... [ Hadis Riwayat Muslim ]

Keutamaan Berdakwah



Dari Abu Mas'ud Uqbah bin Amir Al Anshari Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” [HR Muslim no.1893]

Bahkan pahala orang yang didakwahi tidak berkurang, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, “Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun juga.” [HR Muslim no.2674]

kunci-kunci pembuka kebaikan dan keburukan


Dari Anas bin Malik ra ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda :

Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan.
Dan diantara manusia ada pula yang menjadi kunci-kunci pembuka keburukan dan penutup kebaikan.
Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya
dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya.

June 6, 2013

Celakalah orang yang berkata-kata, maka dia berbohong untuk membuat orang lain ketawa

Nabi Muhammad saw. bersabda: “Seseorang itu tidak dikira benar-benar beriman hinggalah dia meninggalkan penipuan yang bertujuan untuk bergurau dan meninggalkan berdebat walaupun dia membawa kebenaran”. [HR Ahmad dan At-Thabrani].

Nabi Muhammad saw. bersabda, "Celakalah orang yang berkata-kata, maka dia berbohong untuk membuat orang lain ketawa, celakalah dia, celakalah dia, celakalah dia". [HR Abu Daud ]

June 5, 2013

Tanaman Syurga

Dari Ibnu Mas’ud, beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Saya bertemu dengan Nabi Ibrahim as. pada malam saya diisra’kan dan Baginda bersabda: Wahai Muhammad, sampaikanlah salam daripada ku kepada umatmu dan beritahukanlah kepada mereka, bahawasanya syurga itu bagus tanahnya, tawar airnya, dan tanahnya rata dan tanam-tanamannya adalah
سُبْحَانَ اللهِ ، وَالْحَمْدُ ِللهِ ، وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ 
(HR. at-Tirmidzi)

June 3, 2013

JANDA ATAU GADIS. MANA SATU PILIHAN ANDA?



Dalam sebuah hadis di Sunan Ibnu Majah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالْأَبْكَارِ فَإِنَّهُنَّ أَعْذَبُ أَفْوَاهًا وَأَنْتَقُ أَرْحَامًا وَأَرْضَى بِالْيَسِيرِ

“Nikahlah dengan gadis, kerana mereka itu lebih manis bibirnya, lebih subur rahimnya, dan lebih redha dengan yang sedikit.” (Sunan Ibnu Majah, no. 1851. Dinilai hasan oleh Al-Albani)

Hadis ini menunjukkan keutamaan dan anjuran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam agar mendahulukan memilih untuk bernikah dengan gadis berbanding janda. Sebagaimana kata Syaikh ‘Amr ‘Abdul Mun’in Salim:

“Dalam persoalan ini, dapat dibezakan di antara wanita yang janda dengan yang gadis kerana mungkin sahaja wanita yang janda ini sudah memiliki anak yang perlu dijagai dan memerlukan lebih perhatian kepada anaknya. Atau mungkin ingatannya terhadap suami silamnya masih mendalam. Selain itu, mungkin juga dia sudah beberapa kali hamil dan akan memiliki kebarangkalian keletihan untuk hamil lagi dan memiliki hasrat untuk tidak mahu memiliki anak lagi. Mungkin juga ia mampu mengganggu hubungan seksual suami dan isteri kerana kebiasaannya wanita yang berstatus janda sudah agak bosan dengan hubungan seksual. Berbeza dengan gadis yang masih belum pernah berkahwin, ia lebih mudah terangsang dan redha dengan layanan walaupun yang sedikit.” (Lihat: Indahnya Menikah ‘Ala Sunnah Nabi, m/s. 53 – Daar an-Naba’)

Namun ini bukanlah bermaksud dibenci jika bernikah dengan seorang janda. Ini dijelaskan pula sebagaimana hadis berikut.

Daripada Jabir B. ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

هَلَكَ أَبِي وَتَرَكَ سَبْعَ بَنَاتٍ أَوْ تِسْعَ بَنَاتٍ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً ثَيِّبًا، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَزَوَّجْتَ يَا جَابِرُ» فَقُلْتُ: نَعَمْ، فَقَالَ: «بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا؟» قُلْتُ: بَلْ ثَيِّبًا، قَالَ: «فَهَلَّا جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ، وَتُضَاحِكُهَا وَتُضَاحِكُكَ» قَالَ: فَقُلْتُ لَهُ: إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ هَلَكَ، وَتَرَكَ بَنَاتٍ، وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَجِيئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً تَقُومُ عَلَيْهِنَّ وَتُصْلِحُهُنَّ، فَقَالَ: «بَارَكَ اللَّهُ لَكَ» أَوْ قَالَ: «خَيْرًا»

“Ayahku baru sahaja meninggal dunia dan meninggalkan tujuh anak perempuan atau sembilan orang perempuan, maka aku pun menikahi seorang janda. Rasulullah bertanya kepadaku, “Adakah engkau sudah bernikah wahai Jabir?”

Aku jawab, “ya.”

Rasulullah bertanya, “Dengan dengan gadis atau janda?”

Aku jawab, “Dengan janda.”

Rasulullah pun berkata, “Kenapa tidak dengan seorang gadis sahaja yang dengannya engkau boleh bercanda dengannya dan dia pula dapat bercanda denganmu, dan ia boleh membuatmu tertawa gembira dan engkau boleh membuatnya tertawa gembira?”

Maka aku katakan, “Sesungguhnya ‘Abdullah (ayahku) telah meninggal dunia dan meninggalkan beberapa orang anak perempuan (gadis). Jadi, aku tidak berapa suka jika mendatangkan kepada mereka wanita yang seperti mereka juga. Aku pun mengambil keputusan menikahi wanita yang mampu mengurus dan menjaga (memperbaiki) mereka.”

Rasulullah pun mengatakan, “Baarakallaahu laka.” Atau mengatakan, “Semoga beroleh kebaikan.” (Shahih Al-Bukhari, no. 5367. Muslim, no. 715)

Kata Imam An-Nawawi rahimahullah (Wafat: 676H):

وفيه فضيلة تزوج الأبكار وثوابهن أفضل

“Hadis ini menjelaskan tentang keutamaan menikahi gadis remaja, dan pahala padanya lebih utama.”

Kata Imam An-Nawawi juga:

فيه فضيلة لجابر وإيثاره مصلحة أخوانه على حظ نفسه وفيه الدعاء لمن فعل خيرا وطاعة سواء تعلقت بالداعى أم لا وفيه جواز خدمة المرأة زوجها وأولاده وعياله برضاها وأما من غير رضاها فلا

“Pada hadis tersebut menunjukkan keutamaan Jabir yang menunjukkan tindakan beliau mendahulukan mashlahah (kepentingan) saudara-saudara perempuannya berbanding dirinya sendiri. Dan pada hadis tersebut juga menunjukkan disunnahkan doa untuk orang yang berbuat kebaikan dan ketaatan, sama ada tindakan tersebut berhubung dengan orang yang berdoa ataupun tidak. Dan padanya juga menunjukkan dibolehkan bagi seorang perempuan melayani suami serta anak-anak dan keluarganya dengan kerelaannya, dan jika dia tidak rela (atau tidak redha), maka tidak boleh.” (Syarah Shahih Muslim, 10/53)

Sebagaimana dalam hadis-hadis yang lain, turut dianjurkan agar menikahi wanita yang penyayang, yang pandai menjaga anak-anak kecil, yang menghiburkan, yang menenangkan hati, serta yang amanah dalam menjaga hak-hak suaminya.

Maka, bijaksanalah dalam memilih antara yang memiliki keutamaan dan yang memberi mashlahah.

Wallahu a’lam.

Oleh : Abu Numair Nawawi B. Subandi 

Dipetik dari : www.ilmusunnah.com