Search This Blog

Pages

September 30, 2010

SUNAH TIDAK PUASA ARAFAH BAGI ORANG YANG IKUT WUKUF DI ARAFAH



686. Ummu Fadhl binti Al-Harits r.a. berkata: Ada beberapa orang berselisih mengenai Nabi saw. apakah puasa di hari Arafah atau tidak. Ada yang berkata: Nabi saw. puasa. Ada yang berkata: Tidak puasa. Maka Ummu Fadhl mengirim kepada Nabi saw. segelas susu di waktu Nabi saw. wukuf di atas untanya di Arafah, maka langsung diminum oleh Nabi saw. (Bukhari, Muslim).
687. Maimunah r.a. berkata: Orang-orang ragu tentang puasanya Nabi saw. di hari Arafah, maka ia langsung mengirim susu di waktu Nabi saw. sedang wukuf di Arafah, lalu diminum oleh Nabi saw. sedang semua orang melihat. (Bukhari, Muslim).

September 29, 2010

SIAPA YANG TERLANJUR MAKAN DI HARI ASYURA, SUPAYA MENAHAN DIRI SEPANJANG HARI



695. Salamah bin Al-Akwa’ r.a. berkata: Pada hari Asyura Nabi saw. menyuruh orang berseru: Siapa yang telah makan hendaknya berpuasa (menahan sepanjang hari), dan yang belum makan maka jangan makan. (Bukhari, Muslim).
696. Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz r.a. berkata: Nabi saw. mengutus orang pada hari Asyura ke daerah Anshar memberitahukan: Siapa yang tidak puasa maka hendaknya berpuasa sisa harinya itu, dan siapa yang puasa tetap puasa. Rubayyi’ berkata: Maka kami selalu puasa sesudah mendapat anjuran itu, dan melatih anak-anak kami berpuasa sehingga kami hibur mereka dengan mainan dari kapuk (kapas), dan bila menangis minta makan maka kami hibur dengan mainan itu hingga waktu buka. (Bukhari, Muslim).

September 28, 2010

MAKRUH PUASA HARI JUMAAT SEMATA



700. Muhammad bin Abbad bertanya kepada Jabir r.a.: Apakah Nabi saw. melarang puasa hari Jumaat? Jawabnya: Ya. (Bukhari, Muslim).
701. Abu Hurairah r.a. berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda: Kalian jangan berpuasa hari Jumaat, kecuali disambung dengan hari yang sebelumnya atau hari yang sesudahnya. (Bukhari, Muslim).

September 27, 2010

QADHA PUASA RAMADHAN DI BULAN SYA’BAN



703. ‘Aisyah r.a. berkata: Biasa jika aku berhutang puasa Ramadhan maka tidak dapat meng-qadha-nya kecuali pada bulan Sya’ban. (Bukhari, Muslim).

MENGQADHA PUASANYA ORANG YANG TELAH MATI



704. ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang mati sedang mempunyai hutang puasa, maka dapat dipuasakan (dibayar puasanya) oleh walinya. (Bukhari, Muslim).
705. Ibn Abbas r.a. berkata: Seorang datang bertanya kepada Nabi saw. Ya Rasulullah, ibuku mati sedang ia berhutang puasa sebulan, apakah boleh aku mengqadha untuknya? Jawab Nabi saw.: Ya. Hutang kepada Allah lebih patut dibayar (diqadha). (Bukhari, Muslim).

September 26, 2010

TIDAK AKAN TIBA HARI KIAMAT SEHINGGA SEORANG INGIN MENGGANTI KUBUR ORANG YANG TELAH MATI

1842. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga terjadi jika seorang berjalan melalui kubur, maka ia berkata: Aduhai sekiranya akulah yang di dalam kubur ini. (Bukhari, Muslim).                                                                                                                                                        Yakni karena suasana hidup pada masa ini sangat menjemukan.
1843. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Akan ada orang yang akan merobohkan Ka’bah yaitu seorang yang berbetis kecil dari Habasyah (Etiopia). (Bukhari, Muslim).
1844. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga keluar seorang dari Qah-than yang menggiring (menghalau) orang-orang dengan tongkatnya. (Bukhari, Muslim).
1845. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga kalian memerangi suatu kaum yang sandalnya dari rambut (bulu), dan takkan tiba hari kiamat sehingga kamu memerangi kaum yang wajah mereka bagaikan perisai yang telah diratakan. (Bukhari, Muslim).                                                                                                                                                                                                                                                                              Atau bagaikan lembaran besi yang dibakar, dan diratakan.
1846. Abu Hurairah r.a.  berkata: Nabi s.a.w.  bersabda: Yang akan membinasakan orang-orang ialah pemuda-pemuda dari suku ini dari Quraisy. Sahabat bertanya: Lalu apakah engkau pesankan kepada kami? Jawab Nabi s.a.w.: Andaikan orang-orang menjauh dari mereka niscaya lebih aman dan selamat. (Bukhari, Muslim).       Yakni jika orang-orang menjauh dari mereka niscaya lebih aman dan selamat.
1847. Abu Hurairah r.a.  berkata: Nabi s.a.w.  bersabda: Telah binasa Kisra maka tidak diganti oleh Kisra sesudahnya, dan akan binasa Kaisar kemudian tidak akan diganti oleh Kaisar sesudahnya, dan akan dibagi-bagi kekayaan kedua kerajaan itu fi sabilillah. (Untuk kepentingan agama Allah). (Bukhari, Muslim).
1848. Jabir bin Samurah r.a. berkata: Nabi s.a.w.  bersabda: Jika telah binasa Kisra maka tidak akan ada Kisra sesudahnya, dan jika telah mati Kaisar maka tidak akan ada Kaisar sesudahnya, demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, akan dibelanjakan kekayaan keduanya dalam kepentingan agama Allah. (Bukhari, Muslim).
1849. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Kamu akan memerangi kaum Yahudi dan dimenangkan terhadap mereka, sehingga jika ada orang Yahudi sembunyi di belakang batu maka batu itu berkata: Hai orang muslim ini di belakangku ada orang Yahudi maka bunuhlah ia. (Bukhari, Muslim).
1850. Abu Hurairah r.a.  berkata: Nabi s.a.w.  bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga bangkit tiga puluh dajjal pendusta, semuanya mengaku sebagai Rasulullah. (Bukhari, Muslim).

September 25, 2010

SUNAH MENGGUNAKAN TIGA (ATAU BILANGAN GANJIL) DALAM MENGHIRUP AIR ATAU ISTINJA DENGAN BATU



137. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Siapa yang wudhu hendaknya menghirup air (mencuci hidung) kemudian mengeluarkannya, dan siapa yang beristinja dengan batu hendaknya tiga batu atau lebih asalkan ganjil. (Bukhari, Muslim).
138. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika seorang bangun dari tidurnya, lalu wudhu hendaklah ia menghirup dalam hidung kemudian mengeluarkannya diulang tiga kali, sebab setan bermalam dalam hidungnya. (Bukhari, Muslim).

FITNAH ITU TIMBULNYA DARI TIMUR DIMANA NAIKNYA TANDUK SETAN


1840. Ibn Umar r.a. telah mendengar Rasulullàh saw. sambil menghadap timur bersabda: Ingatlah sesungguhnya fitnah dari sana di tempat naiknya tanduk setan. (Bukhari, Muslim).

DOA YANG HARUS DIBACA UNTUK MASUK KAMAR MANDI, WC



211. Anas r.a. berkata: Biasa Nabi saw. jika masuk kamar mandi atau WC membaca: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khabaa’itsi. (Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari gangguan setan atau binatang yang jahat jantan atau betina). (Bukhari, Muslim).

PERBEDAAN TINGKAT IMAN



31. Uqbah bin Amr (Abu Mas’ud) r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Iman itu di sini, sambil menunjuk ke arah negeri Yaman, sedang keras hati dan kekejaman itu ada pada hartawan ternak yang selalu di belakang ekor unta, di tempat keluar tanduk setan di suku Rabi’ah dan Mudhar.  (Bukhari, Muslim).

September 24, 2010

TERBUKANYA DINDING YAKJUJ MAKJUJ & TIBANYA BERBAGAI FITNAH



1829. Zainab binti Jahsy r.a. berkata: Nabi saw. telah masuk ke rumahnya dengan merasa ketakutan sambil berkata: Lailaha ilallah, celaka bangsa Arab dari bahaya yang telah dekat, ini telah terbuka dinding Yakjuj dan Makjuj sebesar ini sambil melingkarkan jari telunjuk dengan ibu jarinya. Zainab binti Jahsy r.a. bertanya: Ya Rasulullah, dapatkah kami binasa padahal masih banyak salihin di atanra kami? Jawab Nabi saw.: Ya. Jika telah banyak anak jalang (atau pelacuran). (Bukhari, Muslim).

September 23, 2010

KITAB PUASA ; BAB : MENERANGKAN MANSUKH NYA AYAT: WA ALAL LADZINA YUTHIQUNAHU FIDYATUN DENGAN AYAT: FAMAN SYAHIDA MINKUMUSY SYAHRA FALYASHUMHU


702. Salamah r.a. berkata: Ketika turun ayat: Wa alal ladzina yuthiqunahu fidyatun tha’amu miskin (Terhadap orang yang tidak kuat puasa harus membayar fidyah yaitu memberi makan kepada orang miskin), maka siapa yang tidak puasa langsung membayar fidyah sehingga turun ayat: Faman syahida minkumusy syahra fal yashumhu (Siapa yang menyaksikan bulan puasa harus puasa) maka hapuslah hukum bebas puasa atau tidak puasa itu, dan tetap bagi orang yang benar-benar tidak bertenaga. (Bukhari, Muslim).

MENGUTAMAKAN TAAT PADA KEDUA AYAH BUNDA DARIPADA SHALAT SUNAH



1654. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada bayi yang dapat bicara ketika dalam haribaan kecuali tiga: Isa a.s.    Dan dahulu di masa Bani Israil ada orang bernama Juraij, selalu shalat, maka datanglah ibunya memanggilnya. Juraij berkata: Apakah aku harus pergi menyambut panggilan ibu atau terus shalat?  Kerana Juraij tidak datang pada ibunya, maka ibunya berdoa: Ya Allah, jangan mematikannya sehingga melihat wajah wanita pelacur.  Maka ketika Juraij dalam tempat ibadahnya datang merayu padanya seorang pelacur dan ketika Juraij menolak, maka pelacur itu berzina dengan penggembala sehingga hamil dan melahirkan bayi laki-laki, dan ketika ditanya: Dari siapa bayi itu? Jawab pelacur itu: Dari Juraij, maka orang-orang datang untuk merobohkan biara Juraij dan memaki serta mengusirnya dari biara itu, kemudian ia berwudhu lalu shalat dan menanyakan dimana bayi itu, dan ketika dibawakan bayi itu kepadanya: ia bertanya kepada bayi itu: Siapa ayahmu hai bayi? Jawab bayi: Penggembala. Ketika itu maka orang banyak menyesal dan mereka berkata: Kami akan membangun kembali biaramu dari emas. Tetapi Juraij berkata: Tidak, tetapi bangunlah dari tanah.
Dan yang ketiga: Ada wanita yang sedang menyusui bayinya di masa Bani Israil, ketika kelihatan seorang yang tampan berkendara kuda maka ibunya berdoa: Ya Allah, semoga putraku ini menjadi orang seperti itu. Tiba-tiba bayi itu melepaskan tetek ibunya dan melihat orang yang berkendaraan itu sambil berdoa: Ya Allah, jangan menjadikan aku seperti orang itu, kemudian kembali menghisap tetek ibunya. Kemudian ibunya melihat wanita yang dipukuli orang banyak kerana dituduh berzina, maka ibunya berdoa: Ya Allah, jangan Engkau jadikan anakku seperti orang itu. Tiba-tiba anaknya melepaskan tetek ibunya dan melihat wanita yang dituduh berzina itu lalu berdoa: Ya Allah, jadikan aku seperti orang itu. Kemudian ibunya bertanya: Mengapakah itu? Dijawab: Orang yang berkendaraan itu seorang penguasa yang kejam, sedang wanita itu dituduh mencuri dan berzina padahal tidak mencuri dan tidak berzina. (Bukhari, Muslim).

September 22, 2010

HUKUM AMAL KEBAIKAN KAFIR JIKA MASUK ISLAM



77. Hakim bin Hizam r.a. berkata:  Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang ibadah yang telah aku lakukan di masa Jahiliah, seperti shadaqah, memerdekakan budak dan silaturrahmi, apakah mendapat pahala?  Jawab Nabi saw.:  Engkau masuk Islam dengan apa yang telah engkau lakukan dari amal kebaikan.  (Bukhari, Muslim).
Yakni engkau akan mendapat pahala dari amal-amal yang lalu di masa jahiliah itu, selama engkau melakukan seperti itu sesudah Islam.

September 21, 2010

HARAM BERBUAT ZALIM (ANIAYA)



1667. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim, tidak menganiayanya dan tidak akan dibiarkan dianiaya orang lain. Dan siapa yang menyampaikan urusan saudaranya, maka Allah akan menyampaikan urusannya.  Dan siapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari kiamat, dan siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupinya di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).

HARAM BERBUAT ZALIM (ANIAYA)



1668. Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tetap akan memberi kesempatan (dan membiarkan) orang yang zalim, sampai pada saat menangkapnya maka tidak akan dilepaskannya, kemudian Nabi saw. membaca ayat : Wa kadzalika akhdzu rabbika idza akha dzal qura wahiya zalimatun inna akh dzahu alimun syadid (Demikianlah siksa Tuhanmu jika menyiksa penduduk dusun yang zalim, sungguh siksa-Nya sangat pedih dan berat). (Bukhari, Muslim).

MEMBANTU KAWAN YANG DIZALIMI ATAU TERANIAYA



1669. Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Ketika kami sedang berperang, tiba-tiba seorang sahabat Muhajir memukul seorang Anshar, maka berserulah orang Anshar: Hai orang-orang Anshar.  Lalu sahabat Muhajir juga berseru: Hai orang-orang Muhajirin.  Suara itu terdengar oleh Rasulullah saw. lalu bersabda: Mengapa ada seruan jahiliyah itu?  Jawab seorang: Ya Rasulullah, ada seorang Muhajir memukul seorang Anshar.  Maka sabda Nabi saw.: Tinggalkan seruan itu sudah basi.   Sabda Nabi saw. terdengar oleh Abdullah bin Ubay, maka ia berkata: Apakah begitu, demi Allah bila kami telah kembali ke Madinah maka orang yang mulia akan mengusir kepada yang hina.  Suara Abdullah bin Ubay ini terdengar oleh Umar, maka ia berkata: Ya Rasulullah, biarkan aku penggal leher orang munafik itu.  Jawab Nabi saw.: Biarkan dia, jangan sampai orang-orang berkata: Muhammad telah membunuh kawan-kawannya. (Bukhari, Muslim).

SIFAT-SIFAT UNTUK MENCAPAI KELEZATAN IMAN



26. Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiga sifat, siapa melakukannya pasti dapat merasakan manisnya iman:  1. Cinta kepada Allah dan Rasulullah melebihi dari cintanya kepada yang lainnya.   2. Cinta kepada sesama manusia semata-mata karena Allah.    3. Enggan (tidak suka) kembali kepada kekafiran sebagaimana enggan (tidak suka) dimasukkan ke dalam api neraka. (Bukhari, Muslim).

TERMASUK DALAM IMAN, BERSIKAP BAIK PADA TETANGGA, MENGHORMATI TAMU DAN SELALU DIAM KECUALI DALAM KEBAIKAN



29. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang percaya (beriman) kepada Allah dan hari kemudian, maka jangan mengganggu tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati (menjamu) tamunya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka hendaknya berkata baik atau diam.  (Bukhari, Muslim).

TERMASUK DALAM IMAN, BERSIKAP BAIK PADA TETANGGA, MENGHORMATI TAMU DAN SELALU DIAM KECUALI DALAM KEBAIKAN



30. Abu  Syurai Al-Adawy r.a. berkata: Telah mendengar kedua telingaku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi saw. bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka harus menghormati tamunya ja’izahnya.  Sahabat bertanya: Apakah  ja’izahnya itu ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Ja’izahnya itu ialah hidangan jamuan pada hari pertama (sehari semalam). Dan hidangandhiyafah (tamu) itu hingga tiga hari, dan selebihnya dari itu, maka dianggap shadaqah. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus berkata baik atau diam. (bukhari, Muslim).

IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL



50. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. ditanya: Apakah amal yang utama?  Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.  Lalu ditanya: Kemudian apakah?  Jawabnya: Jihad berjuang fi sabilillah (untuk menegakkan agama Allah).  Ditanya: Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan).  (Bukhari, Muslim).

SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA



58. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang mati dan ia mempersekutukan Allah dengan suatu apapun pasti masuk neraka. Dan berkata: Siapa yang mati tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.  (Bukhari, Muslim).

SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA



59. Abu Dzar r.a. berkata:  Nabi saw. bersabda: Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa siapa yang mati dari umatku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.  Lalu aku bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw. Meskipun pernah berzina dan mencuri.  (Bukhari, Muslim).

SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA



60. Abu Dzar r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi saw. sedang beliau tidur berbaju putih, kemudian aku datang kembali dan ia telah bangun, lalu bersabda: Tiada seorang hamba yang membaca: Laa ilaha illallah kemudian ia mati atas kalimat itu, melainkan pasti masuk surga.  Aku tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.  Aku tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.  Aku bertanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri, meskipun mengecewakan hidung Abu Dzar (meskipun mengecewakan diri Abu Dzar).  (Bukhari, Muslim).

September 20, 2010

SIAPA YANG MENGHADAP ALLAH DENGAN IMAN YANG TIDAK RAGU PASTI MASUK SURGA



20. Anas bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw.  memboncengkan Muadz bin Jabal di atas kendaraannya, tiba-tiba Nabi saw. memanggil: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika, lalu dipanggil lagi: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika, kemudian diulangi lagi: Ya Muadz, maka dijawab: Labbaika ya Rasulullah wa sa’daika. Lalu Nabi saw. bersabda: Tiada seorang yang bersyahadat, mempercayai bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah benar-benar dari lubuk hatinya, melainkan Allah akan mengharamkannya dari api neraka. Muadz r.a. bertanya: Bolehkah aku beritakan hal itu pada orang-orang supaya gembira mereka?   Jawab Nabi saw.: Jika diberitakan mereka akan sembrono. Tetapi Muadz r.a. memberitakan hadits ini ketika hampir mati, karena khawatir menanggung dosa menyembunyikan ilmu dalam agama. (Bukhari, Muslim).

September 19, 2010

LARANGAN PUASA BERSAMBUNG SIANG MALAM



670. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. melarang puasa bersambung siang malam. Sahabat bertanya: Engkau menyambung, ya Rasulullah. Jawab Nabi saw.: Aku tidak seperti kalian, aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. (Bukhari, Muslim).
671. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. melarang puasa bersambung siang malam. Maka ada orang muslim bertanya: Engkau menyambung ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Siapakah diantara kamu yang seperti aku, aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku. Dan ketika orang-orang masih juga menyambung, maka Nabi saw. menunjukkan menyambung puasa sehari, lalu disambung dua hari, kemudian orang-orang telah melihat hilal, maka Nabi saw. bersabda: Andaikan terlambat terbitnya hilal tentu aku tambah lagi, seolah-olah untuk memperingatkan orang-orang yang tidak mau dilarang itu. (Bukhari, Muslim).
672. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda : Awaslah kamu dari puasa bersambung, disabdakan dua kali. Lalu ditegur: Engkau juga menyambung ya Rasulullah. Jawab Nabi saw.: Aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku, maka kerjakan olehmu amal menurut tenagamu. (Bukhari, Muslim).
Sekadar menurut kekuatan tenagamu, supaya dapat beramal terus menerus, dan jangan beramal yang sangat memberatkan sehingga tidak dapat terus menerus dan terpaksa menghentikan amal kebaikan karena tenaga tidak mengizinkan atau sakit.
673. Anas r.a. berkata: Nabi saw. menyambung puasa pada akhir bulan Ramadhan, lalu ada orang-orang yang juga menyambung puasanya, maka ketika Nabi saw. mendengar berita itu bersabda: Andaikan masih lanjut bulannya niscaya aku akan terus menyambung, untuk menghentikan orang-orang yang memaksa-maksa diri dalam agama, sungguh aku tidak seperti kalian, aku selalu diberi makan dan minum oleh Tuhanku. (Bukhari, Muslim).
674. ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw. melarang orang-orang menyambung puasa siang malam itu karena rahmat sayang kepada mereka, dan ketika ditegur: Engkau menyambung ya Rasulullah. Jawab Nabi saw.: Aku tidak seperti kalian, aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku.

ADAB SOPAN SANTUN, HUBUNGAN SILATURRAHMI, TAAT BAKTI ; BAB: ORANG YANG DIMAKI OLEH NABI SAW.



1673. Abu Hurairah r.a. telah mendengar Nabi saw. bersabda: Ya Allah, tiap orang mukmin yang aku maki, maka jadikan makian itu sebagai rahmat yang mendekatkan ia kepadamu di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).

KAFIRLAH ORANG-ORANG YANG BERKATA: HUJAN INI KARENA BINTANG



46. Zaid bin Khalid Al-Juhani r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. shalat subuh berjamaah dengan kami di Hudaibiyah, yang mana pada malamnya telah turun hujan, maka sesudah shalat Nabi saw. langsung menghadap kami dan bersabda: Tahukah kamu apakah yang difirmankan Tuhanmu?  Jawab kami: Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui).  Maka sabda Nabi saw.: Allah berfirman: Di waktu pagi hamba-Ku ada yang mukmin (percaya) kepada-Ku dan ada yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan karunia dan rahmat Allah, maka ia percaya kepada-Ku dan kafir terhadap bintang, adapun orang yang berkata: Hujan ini karena bintang ini dan bintang itu, maka kafir kepada-Ku dan percaya kepada bintang. (Bukhari, Muslim).

September 18, 2010

IMAN



5. Abu Hurairah ra. berkata : Pada suatu hari ketika Nabi saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang bertanya : Apakah iman ? Jawab Nabi saw. : Iman ialah percaya pada Allah, dan Malaikat-Nya, perjumpaan dengan Allah, Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari bangkit dari kubur. Lalu ditanya : Apakah Islam ? Jawab Nabi saw.: Islam ialah menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan puasa di bulan Ramadhan. Lalu bertanya : Apakah Ihsan? Jawab Nabi saw.: Ihsan ialah menyembah Allah seakan-akan engkau melihatNya, maka jika engkau tidak melihatNya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. Lalu dia bertanya : Bilakah hari kiamat ? Jawab Nabi saw.: Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya, tetapi aku memberitakan padamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari kiamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala unta dan ternak lainnya telah berlomba membangun gedung-gedung. Persoalan ini termasuk dalam lima macam perkara yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah, yang tersebut dalam ayat :
“Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, bilakah hari kiamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorangpun yang mengetahui dimanakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui sedalam-dalamnya.”
Kemudian pergilah orang itu. Lalu Nabi saw. menyuruh sahabat : Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw. bersabda : Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia. (Bukhari, Muslim).

KITAB JIHAD ; BAB : PERANG AL-AHZAB ATAU KHANDAQ


1182. Al-Bara’ r.a. berkata:  Aku telah melihat Nabi saw. ketika perang Khandaq memindahkan tanah sehingga debu tanah itu telah menutupi putih rambutnya sambil bersabda:  “Lau laa anta mah tadainaa wa laa tashad daqnaa walaa shallainaa fa anzilan sakinatan alainaa wa tsabbitil aqdaama in laa qainaa innal ula qad baghau alainaa idza araa du fitnatan abainaa.“  ;
Andaikan tidak karena petunjuk hidayat-Mu kami takkan dapat petunjuk, tidak akan shadaqah dan shalat.  Karena itu turunkan ketenangan kepada kami, dan teguhkan tapak kami jika berhadapan dengan musuh. Sesungguhnya orang-orang yang berlaku zalim/aniaya jika mereka akan menggelincirkan kami, kami tolak.  (Bukhari, Muslim).
Ikhwan fillah, hari ini, sekali lagi untuk kesekian ribu kalinya, kita saksikan kebiadaban Israel laknatullah.  Suasana pengepungan Gaza, barangkali boleh diasosiasikan dengan pengepungan madinah saat perang Ahzab atau lebih dikenal dengan perang Khandaq. Untuk itu, dibawah ini, saya kutip tulisan Ustadz Ihsan Tanjung di eramuslim.com (http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-saat-muslimin-terkepung-musuh.htm) :
Saudaraku, walaupun tidak sama persis sesungguhnya apa yang dialami oleh rakyat Gaza dewasa ini mirip dengan kondisi para sahabat saat perang Ahzab. Bangsa Palestina Gaza di bawah kepemimpinan Hamas menghadapi pengepungan pasukan Yahudi Zionis Israel. Selama berbulan-bulan Muslimin Gaza telah dipenjara dengan diberlakukannya blokade atas segenap perbatasan wilayah mereka. Belum lagi ketika agresi Israel atas rakyat Gaza berlangsung tampaknya terjadi kerjasama Israel dengan Amerika dan pemerintahan negera-negara Barat lainnya. Bahkan tidak sedikit pengamat yang memandang bahwa beberapa negara-negara Arab yang tunduk kepada Amerika cenderung berfihak kepada Israel, walaupun dilakukan malu-malu. Yang pasti, dalam berbagai demo yang berlangsung di seantero penjuru dunia tidak sedikit muncul spanduk yang jelas-jelas memposisikan Presiden Mesir Hosni Mubarak sebagai kolaborator Israel karena tidak sudi membuka perbatasan Mesir-Gaza, yakni the Rafah Crossing.
Dalam keadaan seperti ini kita teringat sabda Nabi kepada para sahabat ketika menghadapi kepungan Musyrikin dalam perang Ahzab. Beliau bersabda sebagai berikut:
« والذي نفسي بيده ، ليفرجن عنكم ما ترون من الشدة ، وإني لأرجو أن أطوف بالبيت العتيق آمنا ، وأن يدفع الله عز وجل إلي مفاتيح الكعبة ، وليهلكن الله كسرى وقيصر ، ولتنفقن كنوزهما في سبيل الله عز وجل »
“Demi Allah yang nyawaku berada di tangan-Nya, Allah pasti akan mengeluarkan kalian dari kesulitan yang sedang kalian hadapi. Aku berharap dapat melakukan tawaf dengan aman di sekitar Baitullah (Ka’bah) dan Allah akan menyerahkan kunci-kuncinya kepadaku. Allah pasti akan membinasakan Kisra dan Kaisar, dan harta karun mereka akan kita belanjakan di jalan Allah.” (HR Baihaqy 1292)
Saudaraku, sungguh hati kita menjadi pilu karena hanya bisa menonton lewat layar kaca penderitaan yang dilalui saudara-saudara kita di Gaza. Malam demi malam mereka lalui dengan mencekam karena bertalu-talunya suara dentuman mortir dan rudal Israel. Sebagai pengamat dari kejauhan sungguh tidak banyak yang bisa kita lakukan. Tetapi satu hal yang pasti sebagai sesama orang beriman kita senantiasa optimis bahwa Allah akan menolong saudara-saudara kita orang-orang beriman dan para Mujahidin Gaza. Maka marilah mulai malam ini kita sampaikan doa untuk mereka. Marilah kita bacakan doa yang Nabi baca ketika kepungan pasukan Ahzab sudah sedemikian rupa menimbulkan ketegangan di dalam barisan kaum Muslimin. Inilah doa beliau sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Bukhary:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي بَعْضِ أَيَّامِهِ الَّتِي لَقِيَ فِيهَا الْعَدُوَّ يَنْتَظِرُ حَتَّى إِذَا مَالَتْ الشَّمْسُ قَامَ فِيهِمْ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَاسْأَلُوا اللَّهَ الْعَافِيَةَ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ ثُمَّ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهَازِمَ الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ
“Sesungguhnya Rasulullah pada sebagian harinya ketika berhadapan dengan musuh menunggu terbenamnya matahari. Kemudian beliau tampil di hadapan para sahabat dan bersabda: ”Wahai manusia, janganlah kalian berangan-angan ingin segera berjumpa dengan musush. Mohonlah kepada Allah keselamatan. Dan bila kalian berhadapan dengan musuh, maka bersabarlah. Dan ketahulaih bahwa surga berada di bawah bayang-bayang pedang.” Kemudian Nabi berdiri dan berdoa: ”Allahumma munzilal-kitab wa mujriyas-sahab wa hazimal-ahzab, ahzimhum wanshurnaa ’alaihim” (Ya Allah, yang menurunkan Kitab, menggerakkan awan dan menghancurkan pasukan bersekutu, hancurkanlah mereka dan tolonglah kami mengalahkan mereka.” (HR Muslim 3276)
دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ عَلَى الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اللَّهُمَّ اهْزِمْ الْأَحْزَابَ اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ
Nabi berdoa pada saat perang Ahzab menghadapi (kepungan) Musyrikin: “Allahumma munzilal-Kitab, sari’al hisab. Allahummahzim Al-Ahzab, Allahummahzimhum wa zalzilhum.” (Ya Allah, yang menurunkan Kitab, cepat perhitungannya. Ya Allah hancurkanlah pasukan bersekutu. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan porak=porandakanlah mereka).” (HR Bukhary 2716)

September 17, 2010

ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU



104. Ibn Abbas r.a. berkata:  Nabi saw. bersabda:  Ketika malam Isra  aku melihat Nabi Musa seorang yang coklat rupanya, tinggi dan keriting rambutnya, bagaikan orang dari suku Syanu’ah, aku juga melihat Isa a.s. orangnya sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, sedang bentuk badannya berkulit putih kemerah-merahan lurus rambutnya.  Aku juga melihat Malaikat Malik penjaga neraka dan Dajjal, dalam beberapa ayat (bukti kebesaran) Allah yang telah diperlihatkan kepadaku, karena itu maka jangan ragu, engkau pasti akan bertemu dengan-Nya.  (Bukhari, Muslim).

September 16, 2010

HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH


61. Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a. bertanya kepada Nabi saw.: Bagaimana pendapatmu jika aku berhadapan dengan orang kafir berperang lalu ia memukul tanganku dengan pedang hingga patah, lalu ia lari berlindung di belakang pohon dan berkata  “Aku Islam kepada Allah”,  apakah boleh aku bunuh ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Jangan engkau bunuh.   Al-Miqdad berkata: Ya Rasulullah ia telah mematahkan tanganku, kemudian menyatakan Islam.  Nabi saw. bersabda:  Jangan engkau bunuh, maka jika engkau membunuhnya, maka ia akan menduduki kedudukanmu sebelum membunuhnya, dan engkau akan menduduki kedudukannya sebelum ia menyatakan kalimat yang diucapkannya itu.  (Bukhari, Muslim).

HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH


62. Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw. mengutus kami ke daerah Al-Huraqah, maka kami segera menyerbu suku daerah itu di pagi hari sehingga mengalahkan mereka, kemudian aku dengan seorang sahabat Anshar mengejar seorang dari mereka, dan ketika telah kami kepung tiba-tiba ia berkata: Laa ilaha illallah, maka kawanku Al-Anshari itu menahan pedangnya, dan aku langsung menikamnya dengan tombakku hingga mati.  Dan ketika kami kembali ke Madinah berita itu telah sampai kepada Nabi saw. sehingga Nabi saw. langsung bertanya kepadaku:  Ya Usamah apakah engkau membunuhnya sesudah ia berkata Laa ilaha illallah ?  Jawabku: Dia hanya akan menyelamatkan diri.  Maka Nabi saw. mengulang-ulang tegurannya itu sehingga aku sangat menyesal dan ingin andaikan aku belum Islam sebelum hari itu. (Bukhari, Muslim).
Yakni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam.

HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN



70. Tsabit bin Adh-Dhahhaak r.a. sahabat yang ikut baiat pada Nabi saw. di bawah pohon Baiatur Ridhwan, berkata:  Rasulullah saw. bersabda:  Siapa yang bersumpah dengan nama Islam maka ia sebagaimana yang disumpahkan itu. Dan tidak dianggap nazar seorang terhadap sesuatu yang tidak dimilikinya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu alat di dunia, akan disiksa di hari kiamat dengan alat itu. Dan siapa yang mengutuk (melaknat) seorang mukmin maka sama dengan membunuhnya. Dan siapa yang menuduh berzina terhadap seorang mukmin maka sama dengan membunuhnya.  (Bukhari, Muslim).

HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN


71. Abu Huraiarah r.a. berkata:  Kami hadir bersama Nabi saw. di perang Khaibar tiba-tiba Nabi saw. bersabda terhadap seorang yang mengaku Muslim:  Orang itu ahli neraka.   Kemudian ketika terjadi perang Khaibar, orang itu ikut berperang dengan semangat yang keras sehingga luka parah, maka orang-orang berkata kepada Nabi:  Ya Rasulullah, orang yang Tuan katakan ia ahli neraka, ia telah ikut perang yang hebat sekali sehingga ia mati.  Maka sabda Nabi saw.:  Ia menuju ke neraka.  Orang-orang mendengar keterangan Nabi saw. itu hampir ragu menanggapinya, tiba-tiba ada berita bahwa orang itu belum mati tetapi luka parah (berat), dan pada waktu malam ia tidak sabar menderita lukanya hingga membunuh dirinya.  Dan ketika berita ini disampaikan kepada Nabi saw., maka Nabi saw. bersabda: Allahu akbarasyhadu anni abdullahi warasuluhu (Allah  Maha Besar, aku bersakdi bahwa aku hamba Allah dan utusan-Nya).  Kemudian Nabi saw. menyuruh Bilal supaya berseru pada semua orang:  Sesungguhnya tidak dapat masuk surga  kecuali jiwa yang benar-benar patuh Islam, dan sungguh Allah akan membantu agama ini dengan perjuangan seorang fajir (yang tidak jujur imannya).  (Bukhari, Muslim).

HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN


72. Sahl bin Saad As-Saidi r.a. berkata:  Rasulullah saw. berhadapan dengan kaum musyrikin dalam perang, kemudian ketika Nabi saw. telah berkumpul dengan pasukannya, demikian pula kaum musyrikin kini telah kembali kepada pasukannya, sedang ada seorang dari sahabat Nabi saw. yang sangat hebat perjuangannya pada hari itu sehingga serbuannya benar-benar mengagumkan sahabat-sahabat lainnya, mengejar musuh ke sana kemari, memenggal dengan pedangnya, sehingga sahabat berkata:  Hari ini tiada seorang yang sehebat Fulan,     tiba-tiba Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah dia seorang ahli neraka.      Maka seorang sahabat berkata: Aku akan menyelidiki keadaannya.   Lalu sahabat ini selalu mengikutinya jika lari maupun berhenti.  Tiba-tiba orang itu terkena luka yang sangat parah, lalu ia tidak tahan menderita dan meletakkan pedangnya di tanah sedang tajamnya di letakkan di dada antara kedua teteknya, lalu ditekannya sehingga mati bunuh diri.        Maka segera sahabat itu lari kepada Rasulullah saw. dan berkata:  Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah.   Ditanya oleh Nabi saw.:  Mengapakah?    Jawabnya:  Orang yang tuan sebut ahli neraka itu, karena orang-orang ragu dan bingung menerimanya, maka aku selidiki keadaannya, kemudian setelah ia luka parah, ia ingin segera mati dan meletakkan pedangnya di tanah dan tajamnya di antara kedua teteknya, kemudian ditekan sehingga mati bunuh diri.    Maka sabda Nabi saw.:  Sesungguhnya ada kalanya seorang berbuat amal ahli surga pada lahirnya yang terlihat pada orang, padahal ia ahli neraka, dan adakalanya seorang mengerjakan amal ahli neraka dalam pandangan orang, padahal ia ahli surga.  (Bukhari, Muslim).
Sebab yang menentukan surga dan neraka ialah husnul khatimah atau su’ul khatimah, jika sampai mati dalam amal yang diridhai Allah maka ahli surga, tetapi jika mati dalam murka Allah pasti neraka. Na’udzubillahi min dzalik.

HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN


73. Jundub bin Abdillah r.a. berkata:  Rasulullah saw. bersabda: Ada di masa dahulu sebelum kamu, seorang menderita luka, tiba-tiba ia jengkel lalu mengambil pisau dan memotong lukanya, maka tidak berhenti darahnya hingga mati.  Allah Ta’ala berfirman:  Hamba Ku akan mendahului Aku terhadap dirinya (jiwanya), maka Aku haramkan padanya surga. (Bukhari, Muslim).
Yakni haram ia masuk surga karena ia telah membunuh dirinya dan tidak sabar menerima ujian Allah.

ISLAM, HIJRAH, DAN HAJI DAPAT MENGHAPUS APA YANG TERJADI SEBELUMNYA


76. Ibnu Abbas r.a. berkata:  Ada beberapa orang musyrik yang telah banyak membunuh dan berzina datang bertanya kepada Nabi Muhammad saw. : Sesungguhnya yang engkau ajarkan itu baik, andaikan engkau dapat memberitahu bahwa ada jalan untuk menebus dosa-dosa yang telah kami perbuat?                      Maka turunlah ayat:  “Dan mereka yang tidak meminta kepada Tuhan yang lain selain Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, dan tidak berzina.” (Q.S. Al-Furqan : 68)            dan ayat : “Katakanlah, hai hamba-hambak-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah.” (Q.S. Az-Zumar : 53).   (Bukhari, Muslim).

Lanjutan ayat Al-Furqan:  “Dan siapa yang berbuat semua itu tentu mendapat dosa. Akan dilipatgandakan siksa atasnya di hari kiamat, dan kekal dalam siksa terhina. Kecuali orang yang taubat dan beriman serta beramal saleh, maka untuk mereka Allah akan mengganti semua dosa mereka dengan kebaikan (kebaikan), dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Al-Furqan: 69-70).
Lanjutan ayat Az-Zumar: “Sesungguhnya Allah dapat mengampuni semua dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Az-Zumar: 53)

SIAPA YANG MATI KARENA MEMBELA HAK NYA MAKA IA MATI SYAHID, DAN YANG TERBUNUH KARENA AKAN MERAMPOK/MERAMPAS, GUGUR DARAHNYA DAN DALAM NERAKA


85. Abdullah bin Amr r.a. berkata:  Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda:  Siapa yang terbunuh mati karena membela (mempertahankan) haknya (harta, miliknya) maka ia mati syahid.  (Bukhari, Muslim).

AKAN TURUNNYA NABI ISA A.S. UNTUK MELAKSANAKAN SYARIAT NABI MUHAMMAD SAW.


95. Abu Hurairah r.a. berkata:  Rasulullah saw. bersabda:  Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, hampir (sebentar lagi – pent)  akan turun kepadamu Nabi Isa putra Maryam sebagai hakim yang adil, lalu ia akan memecah semua salib, membunuh babi, menghapuskan cukai, dan berlimpah harta kekayaan sehingga tiada seorangpun yang akan menerimanya.  (Bukhari, Muslim).   Yakni shadaqah.

September 15, 2010

WAJIB BERIMAN PADA NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI UTUSAN ALLAH BAGI SELURUH MANUSIA, DAN SYARIATNYA ME-MANSUKH-KAN SYARIAT SYARIAT SEBELUMNYA

93. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada seorang nabi melainkan telah diberi mukjizat yang karenanya orang-orang percaya kepadanya. Mukjizat yang diberikan kepadaku berupa wahyu (Al-Quran) yang diturunkan kepadaku. Maka aku berharap semoga akulah yang terbanyak pengikutnya pada hari kiamat. (Bukhari, Muslim)



Sebab Mukjizat Al-Quran akan tetap hingga hari kiamat.



Pengertian Mansukh : Pembatalan hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum yang ditetapkan kemudian.

September 14, 2010

ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU



103. Malik bin Sha’sha’ah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:  Ketika aku di dekat Ka’bah diantara tidur dan jaga, tiba-tiba aku mendengar suara salah seorang, yaitu yang diantara dua orang, lalu disediakan bejana emas yang berisi hikmat dan iman, lalu dibelah dari bawah tenggorokan hingga perutku, kemudian dibasuh dadaku dengan air zamzam, lalu dipenuhi dengan hikmat dan iman.
Lalu didatangkan untukku binatang yang putih lebih besar dari himar dan dibawah baghl (turunan kuda jantan dengan keledai betina) bernama buraq. Lalu berangkat bersama Jibril hingga sampai ke langit dunia, dan ketika ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril.  Ditanya: Bersama siapa?  Jawabnya: Muhammad.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Dijawab: Ya. Maka disambut selamat datang, maka aku bertemu dengan Adam a.s. dan memberi salam, dan menyambutku dengan Selamat datang putraku dan nabi.
Kemudian kami naik ke langit kedua, dan ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril.  Ditanya: Siapa yang bersamamu?  Jawabnya: Muhammad.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya:  Ya.  Lalu disambut:  Selamat datang, dan di sana kami bertemu dengan Isa dan Yahya a.s. Keduanya menyambut:  Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit ketiga, lalu ditanya: Siapakah itu?  Jawab: Jibril.  Ditanya: Dan siapa yang bersamamu?  Jawabnya: Muhammad.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Yusuf a.s. dan setelah memberi salam padanya ia menyambut: Selamat datang Saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit keempat, dan ditanya: Siapakah itu?  Jawab: Jibril.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut dengan selamat datang, dan di situ bertemu dengan Idris s.a. Sesudah aku beri salam, ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit kelima, dan ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril. Dan ditanya: Siapakah yang bersamamu?  Jawabnya: Muhammad. Ditanya pula: Apakah dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut: Selamat datang.  Di situ kami bertemu dengan Harun a,s, maka aku memberi salam, dan ia menyambut: Selamat datang saudara sebagai nabi.
Kemudian kami naik ke langit keenam, juga ditanya: Siapakah itu?  Jawab: Jibril.  Lalu ditanya: Dan siapa yang bersamamu?  Dijawab: Muhammad.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut: Selamat datang, ia menyambut dengan ucapan: Selamat datang saudara sebagai nabi. Dan ketika kami meninggalkannya ia menangis dan ketika ditanya: Mengapakah ia menangis?  Jawabnya: Ya Rabbi itu pemuda yang Tuhan utus sesudahku, akan masuk surga dari umatnya lebih banyak dari umatku.
Kemudian naik ke langit ketujuh, maka ditanya: Siapakah itu?  Jawab: Jibril.  Ditanya: Siapa yang bersamamu?  Jawabnya: Muhammad.  Ditanya: Apakah ia dipanggil?  Jawabnya: Ya.  Maka disambut: Selamat datang. Dan di situ kami bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s.  Sesudah aku memberi salam, maka ia sambut dengan: Selamat datang putraku sebagai nabi.
Kemudian tampak kepadaku Al-Bait Al-Ma’mur, tiap hari dimasuki oleh tujuh puluh ribu Malaikat untuk shalat, jika telah keluar tidak akan masuk lagi untuk selamanya.
Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha, buahnya bagaikan gentong (tempat air) Hajar, sedang daunnya bagaikan telinga gajah dan di bawahnya terdapat sumber empat sungai, dua ke dalam dan dua ke luar.  Aku bertanya kepada Jibril, jawabnya: Yang dalam itu di surga, sedang yang keluar itu yaitu sungai Nil dan Furat.
Kemudian diwajibkan atasku limapuluh kali shalat. Lalu aku turun dan bertemu dengan Musa, lalu ia bertanya: Apakah yang engkau dapat?  Jawabku: Diwajibkan atasku lima puluh kali shalat.  Musa berkata: aku lebih berpengalaman daripadamu, aku telah bersusah payah melatih  Bani Israil, dan umatmu tidak akan kuat, karena itu engkau kembali kepada Tuhan minta keringanan, maka aku kembali minta keringanan, dan diringankan sepuluh hingga tinggal empat puluh, kemudian dikurangi lagi sepuluh sehingga tinggal tiga puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal dua puluh, kemudian diringankan lagi sepuluh sehingga tinggal sepuluh, dan aku kembali kepada Musa, tetapi ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, maka aku minta keringanan dan dijadikan-Nya lima kali.
Maka aku bertemu dengan Musa dan menyatakan bahwa kini telah tinggal lima, maka ia tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab: Aku telah menerima dengan baik.  Maka terdengar seruan: Aku telah menetapkan kewajiban-Ku, dan meringankan pada hamba hamba Ku, dan akan membalas tiap kebaikan dengan sepuluh kalinya.  (Bukhari, Muslim).

September 13, 2010

ISRA DAN MI’RAJ KE LANGIT DAN SHALAT FARDLU LIMA WAKTU



102. Abu Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam terbuka atap rumahku di Makkah, lalu turun Jibril, dan membelah dadaku, kemudian membasuhnya dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana emas yang berisi hikmat dan iman lalu dituangkan ke dalam dadaku, lalu ditutup kembali.
Kemudian ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya: Bukalah.  Lalu ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril.  Lalu ditanya: Apakah engkau bersama orang lain?  Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya : Ya.
Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.
Aku bertanya kepada Jibril: Siapakah itu?  Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.
Kemudian dinaikkan ke langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.
Anas r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di langit ke enam.
Anas r.a. berkata:  Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw.  berjumpa dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang saleh.  Lalu aku tanya: Siapakah ini?  Jawabnya: Ini Idris.  Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi yang saleh, dan aku bertanya: Siapakah ini?  Jawab Jibril: Itu Musa.  Lalu melalui Isa, juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Ketika aku tanya: Siapakah itu?  Jawab Jibril: Itu Isa a.s.  Kemudian melalui Ibrahim, juga menyambut: Selamat datang nabi yang saleh dan putra yang saleh. Lalu aku bertanya: Siapakah itu?  Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s.
Kemudian aku dibawa naik  sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang tercatat di lauh mahfuzh. Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu?  Jawabku: Lima puluh kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.
Tetapi Musa tetap berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat, maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan setengahnya. Tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena umatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak akan berubah lagi putusanku.   Maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan.
Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu.
Kemudian aku dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya kasturi (misk).  (Bukhari, Muslim).

September 12, 2010

PERTAMA TURUNNYA WAHYU



99. Ummul mukminin, Aisyah r.a. berkata: Pertama turunnya wahyu kepada Nabi saw. berupa mimpi yang baik dan tepat,  setiap bermimpi pada waktu malam, maka terjadilah mimpi itu pada esok harinya bagaikan pastinya terbitnya fajar Subuh.   Kemudian ia menjadi senang menyendiri di gua Hira, di sana ia beribadah beberapa hari dengan malamnya sebelum kembali kepada isterinya untuk mengambil bekal dan kembali ke tempat khalwatnya, kemudian kembali kepada isterinya Siti Khadijah dan mengambil bekal pula seperti semula, sehingga tibalah masa turunnya wahyu yang haq ketika Nabi di gua Hira.  Maka datanglah Malaikat dan menyuruhnya: Iqra’ (bacalah).   Nabi saw. berkata:  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca),  tiba-tiba malaikat mendekapnya sehingga habis tenaganya, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah).  Dijawab:  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca).  Maka dibekap untuk kedua kalinya sehingga terasa payah, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah).  Dijawab :  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca), maka dibekap untuk ketiga kalinya, kemudian dilepas dan diperintah  Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa, khalaqal insana min ‘alaq, iqra’ wa rabbukal akram. (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menjadikan manusia dari sekepal darah, bacalah dan Tuhanmu yang termulia).
Maka kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai ke rumah Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata:  Selimutilah aku (zammiluni, zammiluni),  lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda kepada Khadijah sesudah menceritakan semua kejadian yang dialaminya:  Aku khawatir atas diriku.  Jawab Khadijah untuk menenangkan hatinya:  Tidak, jangan khawatir. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau untuk selamanya. Engkau selalu menghubungi famili, senang menanggung kesukaran yang berat, membantu orang yang fakir miskin, menjamu tamu, dan membantu meringankan penderitaan yang hak.
Kemudian Khadijah membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah adalah seorang yang telah masuk Nasrani di masa Jahiliah, dan biasa menulis injil yang berbahasa Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahkan buta, maka berkata Khadijah:  Hai anak pamanku, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh keponakanmu ini.  Waraqah berkata:  Hai keponakanku apakah yang telah engkau alami?  Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialami dan dilihatnya.  Lalu berkata waraqah:  Itu malaikat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Musa.  Aduhai andaikan aku masih muda dan kuat, semoga aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu.  Nabi saw. bertanya:  Apakah mereka akan mengusirku?  Jawab Waraqah:  Ya, tiada seorangpun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan membantumu dengan bantuan yang memuaskan dan gemilang.  (Bukhari, Muslim).

September 11, 2010

PUASA NABI SAW. SELAIN RAMADHAN



711. ‘Aisyah r.a. berkata: Biasa Rasulullah saw. puasa sehingga dapat dikatakan tidak pernah tidak puasa, dan ada kalanya tidak puasa sehingga dapat dikatakan tidak pernah puasa sunah. Dan tidak pernah Nabi saw. puasa sebulan penuh selain Ramadhan, juga tidak pernah aku melihat puasanya yang terbanyak kecuali bi bulan Sya’ban. (Bukhari, Muslim).
712. ‘Aisyah r.a. berkata: Tidak biasa Nabi saw. puasa dalam suatu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban, bahkan ada kalanya puasa sebulan Sya’ban penuh. Dan Nabi saw. bersabda: Kerjakan amal perbuatan sekuat tenagamu, sehingga Allah tidak jemu menerima dan memberi sehingga kamu jemu beramal, dan shalat yang disukai oleh Nabi saw. ialah yang dikerjakan terus menerus oleh orangnya meskipun sedikit, dan adalah Nabi saw. jika shalat sunah maka ditetapkan selanjutnya. (Bukhari, Muslim).
713. Ibn Abbas r.a. berkata: Nabi saw. tidak pernah puasa sebulan penuh kecuali Ramadhan, dan selalu puasa sehingga orang berkata: Tidak pernah tidak puasa, dan ada kalanya tidak puasa sehingga orang dapat berkata: Tidak pernah berpuasa. (Bukhari, Muslim).

September 10, 2010

PUASA HARI ASYURA



688. ‘Aisyah r.a. berkata: Bangsa Quraisy biasa di zaman Jahiliah berpuasa pada hari Asyura, dan Nabi saw. menyuruh juga supaya puasa hari Asyura sehingga ada kewajiban bulan Ramadhan, lalu Nabi saw. bersabda: Siapa yang akan berpuasa maka puasalah dan yang tidak maka boleh berbuka (tidak puasa). (Bukhari, Muslim).
689. Ibn Umar r.a. berkata: Biasa hari Asyura itu dipuasai oleh orang Jahiliah, maka ketika telah turun kewajiban puasa Ramadhan, Nabi saw. bersabda: Siapa yang akan puasa boleh, atau tidak puasa. (Bukhari, Muslim).  Yakni yang tidak suka puasa maka boleh juga.
690. Abdullah bin Mas’ud r.a. ketika didatangi oleh Al-Asy’ats sedang makan, maka ditegur oleh Al-Asy’ats: Ini hari Asyura? Jawab Ibn Mas’ud: Dahulu memang diharuskan puasa sebelum turun kewajiban puasa Ramadhan, tetapi setelah turun kewajiban puasa Ramadhan, ditinggalkan, karena itu dekatlah kemari, mari makan. (Bukhari, Muslim).
691. Humaid bin Abdirrahman telah mendengar Muawiah r.a. berkhotbah di atas mimbar pada hari Asyura yaitu ketika selesai menunaikan haji berkata: Hai penduduk Madinah, dimanakah ulama-ulamamu? Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Hari ini, hari Asyura tidak diwajibkan atas kamu untuk puasa, tetapi aku puasa, maka siapa suka boleh puasa, jika tidak maka boleh berbuka. (Bukhari, Muslim).
692. Ibn Abbas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. telah hijrah ke Madinah melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari Asyura, maka beliau bertanya: Apakah hari ini? Jawab mereka: Ini hari baik, pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Nabi Musa a.s. berpuasa. Nabi saw. bersabda: Kami lebih layak mengikuti Musa a.s. lebih dari kalian, lalu Nabi saw. puasa dan menganjurkan sahabat supaya puasa. (Bukhari, Muslim).
693. Abu Musa r.a. berkata: Hari Asyura biasanya dijadikan hari raya kaum Yahudi, maka Nabi saw. menyuruh sahabatnya supaya berpuasa. (Bukhari, Muslim).
694. Ibn Abbas r.a. berkata: Aku tidak melihat Nabi saw. mengutamakan puasa pada suatu hari yang dilebihkan dari lainnya kecuali hari ini hari Asyura, dan bulan Ramadhan. (Bukhari, Muslim).

LARANGAN BERPUASA PADA HARI RAYA IDUL FITRI ATAU IDUL ADHA



697. Umar bin Al-Khatthab r.a. berkata: Pada kedua hari ini, Nabi saw. telah melarang orang puasa, yaitu hari raya Idul Fitri sesudah Ramadhan dan hari raya Idul Adha sesudah wukuf di Arafah. (Bukhari, Muslim).
698. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Dan tidak boleh puasa pada kedua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (Bukhari, Muslim).
699. Ziyad bin Jubair berkata: Seorang datang bertanya kepada Ibn umar r.a.: Seseorang nazar akan puasa hari Senin, tiba-tiba bertepatan hari raya? Jawab Ibn Umar r.a.: Allah menyuruh menepati janji nazar tetapi Nabi saw. melarang puasa pada hari raya. (Bukhari, Muslim).  Jadi yang harus dilaksanakan, tidak puasa pada hari raya itu, dan dilaksanakan di lain hari Senin.

LARANGAN PUASA BAGI ORANG YANG MADHARAT ATAU DITERUSKAN PUASA HARI RAYA DAN HARI TASYRIQ



719. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. bersabda kepadaku: Engkau puasa sepanjang masa, dan bangun malam semalam suntuk? Jawabku: Ya. Bersabda Nabi saw.: Jika engkau berbuat begitu akan rusak mata dan lelah badan. Tidak puasa orang yang puasa sepanjang masa terus menerus, puasa tiap bulan tiga hari itu berarti puasa sepanjang masa. Jawabku: Aku merasa kuat untuk puasa lebih dari itu. Nabi saw. bersabda: Puasalah seperti puasanya Nabi Dawud a.s. yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari, dan tidak pernah lari jika berhadapan dengan musuh (yakni dalam jihad). (Bukhari, Muslim).

LARANGAN PUASA BAGI ORANG YANG MADHARAT ATAU DITERUSKAN PUASA HARI RAYA DAN HARI TASYRIQ



718. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw. mendapat berita bahwa aku puasa terus menerus dan bangun shalat sepanjang malam, entah beliau memanggil aku atau aku bertemu padanya, maka beliau bersabda: Aku diberitahu bahwa engkau puasa terus menerus dan shalat malam. Puasalah dan berbukalah (tidak puasa), bangunlah dan tidur, sebab untuk matamu ada hak bahagian daripadamu, juga dirimu dan isterimu ada bahagian daripadamu. Jawabku: Aku merasa kuat untuk itu. Maka sabda Nabi saw.: Puasalah seperti puasanya Nabi Dawud a.s. Aku tanya: Bagaimana? Jawab Mabi saw.: Puasa sehari dan tidak puasa sehari, dan tidak pernah lari jika berhadapan dengan musuh. Abdullah berkata: Siapakah yang dapat berbuat itu ya Rasulullah. Atha’ berkata: Aku tidak ingat bagaimana lalu menyebut mengenai selamanya (terus menerus tidak pakai berhenti). Tidak puasa orang yang puasa selamanya (terus menerus). (Bukhari, Muslim).

LARANGAN PUASA BAGI ORANG YANG MADHARAT ATAU DITERUSKAN PUASA HARI RAYA DAN HARI TASYRIQ



717. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. bersabda kepadaku: Ya Abdullah, engkau jangan meniru si Fulan, ia dahulu suka bangun malam tetapi kemudian meninggalkan bangun malam. (Bukhari, Muslim).

LARANGAN PUASA BAGI ORANG YANG MADHARAT ATAU DITERUSKAN PUASA HARI RAYA DAN HARI TASYRIQ



716. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Bacalah (khatamkan bacaan) Al-Qur’an dalam masa sebulan. Jawabku: Aku merasa kuat, sehingga Nabi saw. bersabda: Bacalah (khatamkan) dalam tujuh hari jangan kurang dari itu. (Bukhari, Muslim).

LARANGAN PUASA BAGI ORANG YANG MADHARAT ATAU DITERUSKAN PUASA HARI RAYA DAN HARI TASYRIQ



715. Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Ya Abdullah aku dapat berita bahwa engkau puasa tiap siang dan bangun tiap malam (semalam suntuk)? Jawabku: Benar Ya Rasulullah. Nabi saw. bersabda: Jangan berbuat begitu, puasalah dan berbukalah (tidak puasa), bangunlah dan tidur, sebab jasadmu ada hak, dan matamu ada hak, dan istrimu ada hak atasmu, dan tamumu ada hak atasmu, dan cukup bagimu puasa tiap bulan tiga hari, maka tiap kebaikan berlipat ganda sepuluh kali, maka itu sama dengan puasa sepanjang masa. Abdullah berkata: Aku telah memperberat maka diberatkan atasku. Aku berkata: Ya Rasulullah, aku merasa kuat. Maka sabda Nabi saw.: Puasalah seperti puasanya Nabi Daud a.s. dan jangan lebih dari itu. Aku tanya: Bagaimana puasa Nabi Dawud a.s.? Jawab Nabi saw.: Setengah abad. Kemudian ketika Abdullah mencapai usia tua ia berkata: Andaikan aku dahulu menerima keringanan yang diberikan oleh Nabi saw. pasti lebih baik (lebih enak). (Bukhari, Muslim).

September 9, 2010