Search This Blog

Pages

July 30, 2012

Syaitan keluar di waktu Senjakala


Dari Jabir r.a katanya:”Jangan biarkan ternakan dan anak-anakmu lepas berkeliaran ketika matahari terbenam sampai hilangnya cahaya senja kerana syaitan keluar ketika matahari terbenam sampai hilangnya cahaya senja.”
(Muslim)

1. Waktu senja adalah waktu matahari hampir terbenam (lebih kurang pukul tujuh malam) iaitu ketika hari hampir akan malam.

2. Waktu begini adalah saat di mana seseorang itu sepatutnya bersedia untuk menguruskan keperluan diri termasuklah bersiap sedia untuk ke masjid dan menunaikan solat maghrib. Maka adalah tidak wajar pada ketika tersebut anak-anak masih dibiarkan bermain-main di luar rumah memandangkan bahawa di saat inilah syaitan keluar untuk mengganggu manusia dan dibimbangi jika berlaku rasukan syaitan dan sebagainya.

Ramadhan datang, setan-setan dibelenggu



عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ».

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Ketika Ramadhan datang maka dibukalah pintu-pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dirantailah syetan-syetan. (Hadits Riwayat Al-Bukhari nomor 1899, dn Muslim nomor 1079).

Syekh Abdul Aziz Alu Syaikh sebagaimana dalam muqaddimah Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyah nomor 61 khusus Ramadhan dan terdapat dalam sebagian riwayat , tentang “pembatasan belenggu dan pengikatan (hanya) terhadap marodatus syayathien (syetan-syetan yang kuat durhakanya)”. Maka berbeda-beda pendapat para ulama dalam penjelasan dan keterangannya.

* Di antara mereka ada yang berkata: Sesungguhnya diikatnya syetan itu khusus marodatus syayathien (syetan yang durhakanya kuat) bukan yang lainnya, untuk mengurangi kejahatan di bulan (Ramadhan) ini.

* Sebagian ulama berkata: keutamaan ini hanyalah diperoleh oleh orang-orang yang puasanya dijaga syarat-syaratnya dan dijaga adab-adabnya…

* Ulama yang lain berkata, dan yang ini lebih dekat pada kebenaran insya Allah: bahwa diikatnya syetan-syetan itu adalah sebenarnya, dan tidak mesti dari diikatnya seluruh syetan-syetan akan tidak terjadi kejahatan dan maksiat; karena hal itu ada pula sebab-sebab dari selain syetan, seperti hawa nafsu yang jahat dan kebiasaan-kebiasaan yang buruk, dan syetan-syetan (dari jenis) manusia; maka maksud dari itu adalah bagaimanapun sesungguhnya bulan (Ramadhan) ini adalah kesempatan bagi orang yang diberi pertolongan oleh Allah dan dibuka hatinya untuk menerima ketaatan kepada-Nya, dan menjauhi dari maksiat-maksiat karena banyaknya sebab-sebab dan factor-faktor yang mendorongnya (untuk taat kepada Allah dan menjauhi maksiat)…

Dan keutamaan-keutamaan ini … yaitu bahwa Allah pada bulan ini membebaskan dari neraka dan hal itu setiap malam. Dan dapat diambil faedah dari hadits ini dengan bertambahnya keutaman yang lain…

معنى صفدت الشياطين

قال النبي صلى الله عليه وسلم: “ إذا دخل رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين “ 

قال الشيخ عبد العزيز آل الشيخ كما جاء في مقدمة مجلة البحوث الاسلامية العدد 61 الخاص برمضان وفي بعض الروايات: “ تقييد التصفيد والغل بمردة الشياطين ” ؛ فاختلفت أنظار العلماء في شرحه وبيانه فمنهم من قال : إن التصفيد خاص بمردة الشياطين دون غيرهم تقليلا للشر في هذا الشهر ، وقال بعضهم: إن هذا الفضل إنما يحصل للصائمين الصوم الذي حوفظ على شروطه ، وروعيت آدابه .. وقال آخرون – وهو الأقرب إلى الصواب بإذن الله -: إن تصفيد الشياطين على حقيقته ، ولا يلزم من تصفيد جميع الشياطين أن لا يقع شر ولا معصية ؛ لأن لذلك أسبابا غير الشياطين ، كالنفوس الخبيثة والعادات القبيحة ، والشياطين الإنسية ، فالمقصود أنه وبكل حال فإن هذا الشهر فرصة لمن وفقه الله وفتح على قلبه للإقبال على طاعته ، والبعد عن معاصيه لتوفر أسباب ذلك ودواعيه ..

ويستفاد من هذا الحديث بزياداته فضيلة أخرى ، وهي أن لله في هذا الشهر عتقاء من النار وذلك كل ليلة .. وفضائل هذا الشهر الكريم كثيرة عظيمة ذكرنا فيما مضى طرفا منها .. 

http://www.alrisalaah.com/vb/showthread.php?t=25899

***

Makna Syetan-Syetan Dibelenggu di Bulan Ramadhan

Soal:

Apa yang Syaikh katakan mengenai dibelenggunya syetan-syetan di Bulan Ramadhan?

Jawab:

Alhamdulillahi Rabiil ‘alamien.

Dalam hadits shahih diriwayatkan:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ».

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Ketika Ramadhan datang maka dibukalah pintu-pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dirantailah syetan-syetan. (Hadits Riwayat Al-Bukhari nomor 1899, dn Muslim nomor 1079).

Para ulama telah berbeda pendapat mengenai makna syetan-syetan dibelenggu di Bulan Ramadhan atas beberapa pendapat:

Al-Hafidh Ibnu Hajar menukil dari Al-Hulaimi: “ Itu mengandung makna bahwa yang dimaksud adalah syetan-syetan itu tidak mulus dalam memfitnah Muslimin sebagaimana mulusnya pada bulan lainnya karena kesibukan Muslimin dengan shiyam yang di dalamnya terkekanglah syahwat, dan mereka sibuk dengan membaca Al-Qur’an, dan dzikir.

Ulama lainnya –selain Al-Hulaimi—berkata, yang dimaksud dengan syetan-syetan (dibelenggu) itu adalah sebagian syetan, yaitu yang durhaka kelewat batas di antara mereka… sabdanya صُفِّدَتْ artinya diikat kencang dengan belenggu-belenggu yaitu ranta-rantai, artinya rangkaian rantai…

‘Iyadh berkata, itu mengandung makna bahwa hadits itu berdasarkan lahiriyahnya dan makna sebenarnya, itu semua adalah pertanda bagi malaikat karena masuknya Bulan Ramadhan itu, dan pengagungan kemuliaannya, dan karena tercegahnya syetan-syetan dari mengganggu Mukminin. Dan mengandung makna pula bahwa itu menjadi isyarat kepada banyaknya pahala dan ampunan, sedang syetan-syetan sedikit penyesatannya, maka jadilah mereka bagai dibelenggu. Dia berkata, makna yang kedua ini didukung sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat Yunus dari Ibnu Syihab menurut Muslim: فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ pintu-pintu rahmat dibuka.

Dia berkata, hadits itu mengandung makna bahwa syetan-syetan dibelenggu itu adalah ungkapan tentang lemahnya mereka dari menyesatkan dan menghiasi syahwat. Az-zain bin Al-Munir berkata, makna yang pertama (makna sebenarnya) itu lebih lurus dan tidak ada keterdesakan yang mendorong untuk mengalihkan lafal dari lahiriyahnya. (Fat-hul Bari, 4/ 114).

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah Ta’ala ditanya tentang sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ ) dan syetan-syetan dibelenggu (ketika datang Ramadhan), tapi di samping itu kami lihat manusia sama bergulat pada siang Ramadhan, maka bagaimana syaithan-syaithan dibelenggu tetapi sebagian manusia bergulat?

Syaikh Ibnu ‘Utsaiman menjawab:

Dalam sebagian riwayat hadits (وَتُصَفَّدُ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ ) pada bulan Ramadhan dibelenggulah syetan-syetan yang durhaka kelewat batas atau dirantai, ini menurut An-Nasaai. Hadits seperti ini termasuk perkara yang ghaib yang sikap kita terhadapnya adalah taslim (berserah diri) dan tashdiq (membenarkan), dan hendaknya kita tidak berbicara apa yang di balik itu. Karena ini lebih selamat bagi agama seseorang dan lebih baik akibatnya. Oleh karena itu ketika Abdullah bin Imam Ahmad berkata kepada ayahnya yakni Ahmad bin Hanbal: bahwa manusia bergulat di bulan Ramadhan; maka Imam Ahmad berkata: demikianlah dalam hadits (syetan –syetan dibelenggu) dan jangan kau berbicara mengenai ini.

Kemudian sesungguhnya yang lahiriyah syetan-syetan terbelenggu dari menyesatkan manusia, dengan bukti banyaknya kebaikan dan kembali kepada Allah pada Bulan Ramadhan. Selesai perkataan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. (Majmu Al-Fatawa 20 oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin).

Atas dasar ini maka dibelenggunya syetan-syetan itu adalah dibelenggu secara makna sebenarnya (hakiki), Allahu a’lam dengannya, dan tidak harus karena itu maka tidak terdapat kejahatan-kejahatan dan kemaksiatan-kemaksiatan di antara para manusia. Wallahu a’lam. (Fatwa al-Islam Soal dan Jawab, dengan bimbingan Syaikh Shalih Al-Munajid, sumber www.islam-qa.com, kemudian www.ahlalhdeeth.com)

***

فتاوى الإسلام سؤال وجواب – (ج 1 / ص 4010)

سؤال رقم 39736- معنى تصفيد الشياطين في رمضان

ماذا تقولون في تصفيد الشياطين في رمضان ؟ .

الحمد لله

روى البخاري ( 1899 ) ومسلم ( 1079 ) ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ

أَبْوَابُ النَّارِ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ ).

وقد اختلف العلماء في معنى تصفيد الشياطين في رمضان على أقوال .

قال الحافظ ابن حجر نقلا عن الحليمي : ” يحتمل أن يكون المراد أن الشياطين لا يخلصون من افتتان المسلمين إلى ما يخلصون إليه في غيره لاشتغالهم بالصيام الذي فيه قمع الشهوات وبقراءة القرآن والذكر ، وقال غيره – أي غير الحليمي- المراد بالشياطين بعضهم وهم المردة منهم …. وقوله صفدت … أي شدت بالأصفاد وهي الأغلال وهو بمعنى سلسلت …. قال عياض يحتمل أنه على ظاهره وحقيقته وأن ذلك كله علامة للملائكة لدخول الشهر وتعظيم حرمته ولمنع الشياطين من أذى المؤمنين ، ويحتمل أن يكون إشارة إلى كثرة الثواب والعفو وأن الشياطين يقل اغواؤهم فيصيرون كالمصفدين ، قال ويؤيد هذا الاحتمال الثاني قوله في رواية يونس عن بن شهاب عند مسلم فتحت أبواب الرحمة ،

قال ويحتمل أن يكون …. تصفيد الشياطين عبارة عن تعجيزهم عن الإغواء وتزيين الشهوات . قال الزين بن المنير والأول أوجه ولا ضرورة تدعو إلى صرف اللفظ عن ظاهره ” فتح الباري 4/114

وسئل الشيخ ابن عثيمين رحمه الله تعالى عن قول النبي صلى الله

عليه وسلم ( وصفدت الشياطين ) ومع ذلك نرى أناسا يصرعون في نهار رمضان ، فكيف تصفد الشياطين وبعض الناس يصرعون ؟

فأجاب بقوله : ” في بعض روايات الحديث : ( تصفد فيه مردة الشياطين ) أو ( تغل ) وهي عند النسائي ، ومثل هذا الحديث من الأمور الغيبية التي موقفنا منها التسليم والتصديق ، وأن لا نتكلم فيما وراء ذلك ، فإن هذا أسلم لدين المرء وأحسن عاقبة ، ولهذا لما قال عبد الله ابن الإمام أحمد بن حنبل لأبيه : إن الإنسان يصرع في رمضان . قال الإمام : هكذا الحديث ولا تكلم في هذا .

ثم إن الظاهر تصفيدهم عن إغواء الناس ، بدليل كثرة الخير والإنابة إلى الله تعالى في رمضان . ” انتهى كلامه [ مجموع الفتاوى 20 ]

وعلى هذا فتصفيد الشياطين تصفيد حقيقي الله أعلم به ، ولا يلزم

منه ألا يحصل شرور أو معاصي بين الناس .

والله أعلم .

الكتاب : فتاوى الإسلام سؤال وجواب

بإشراف : الشيخ محمد صالح المنجد

المصدر : www.islam-qa.com

ثم ملتقى أهل الحديث www.ahlalhdeeth.com

قام بجمعها : أبو يوسف القحطاني عفا الله عنه وعن والديه

وقام بفهرستها : أبو عمر عفا الله عنه وعن والديه.

Judul awal: Makna Hadits Shufidatis Syayathien

(nahimunkar.com)

sumber: http://nahimunkar.com/16494/hadits-tentang-ramadhan-datang-setan-setan-dibelenggu

July 28, 2012

SUJUD SAJDAH (TILAWAH)


Ramli Joned

Daripada Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. telah bersabda: ”APABILA ANAK ADAM MEMBACA AYAT SAJDAH, LALU DIA SUJUD; MAKA SYAITAN JATUH SAMBIL MENANGIS... KATANYA, “CELAKA AKU! Anak Adam disuruh sujud, maka dia sujud, lalu mendapat syurga... Aku disuruh sujud, tetapi aku menolak, maka untukku neraka.” ..(HR al-Bukhari dan Muslim)...

KETERANGAN HADIS:

1. TILAWAH ertinya bacaan.. Maka sujud tilawah ertinya adalah sujud bacaan... Di dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat iaitu apabila dibaca ayat tersebut, kita disunatkan bersujud... Ayat inilah disebut AYAT SAJDAH dan sujudnya disebut SUJUD TILAWAH... 

2. Sujud tilawah disunatkan tidak hanya pada waktu solat tetapi juga di luar solat... Namun dalam solat berjamaah, sekiranya imam tidak melakukannya, maka makmumnya juga tidak perlu bersujud ..... untuk melakukannya, seseorang itu mestilah dalam keadaan suci dan berada di tempat yang suci, sama seperti mahu mengerjakan solat...

3. Ayat-ayat sajdah itu ialah surah as-Sajdah:15, al-A'raaf: 206, ar-Ra'd: 15, an-Nahl: 49, al-Israa': 107, Maryam: 58, al-Haj: 18, al-Furqaan: 60, an-Naml: 25, Fussilat: 38, al-'Alaq:19, an-Najm: 62, Insyiqaaq: 21, Saad: 24...

4. Cara melakukan sujud sajdah DI LUAR SOLAT menurut mazhab Syafi’e, ialah dengan mengangkat tangan sambil bertakbir dan terus sujud dan membaca sepotong ayat ketika sujud yang maksudnya: “AKU BERSUJUD DENGAN WAJAHKU, KEPADA DZAT YANG TELAH MERUPAKAN DAN MENCIPTAKANNYA, DAN MENCIPTAKAN PENDENGARAN DAN PENGLIHATANNYA DENGAN KEKUATAN-NYA... MAHA MEMBERKATI ALLAH, SEBAIK-BAIK PENCIPTA"... Kemudian kembali duduk dan memberi salam...

5. Manakala ketika DI DALAM SOLAT pula, cara melakukan sujud sajdah ialah sebaik sahaja membaca ayat sajdah, hendaklah terus bersujud dan membaca bacaan seperti di atas (di dalam sujud)... Setelah itu berdiri semula meneruskan bacaan seterusnya..

July 27, 2012

syurga ‘Ad

Rasulullah S.A.W bersabda: 

“Sesungguhnya ketika Allah menciptakan syurga ‘Adn, Dia memanggil malaikat Jibril, berangkatlah engkau ke syurga ‘Adn dan lihatlah apa yang telah aku ciptakan untuk hamba-hambaKu dan wali-waliKu. Maka berangkatlah Jibril ke syurga ‘Adn dan mengelilingi syurga tersebut. Maka salah seorang bidadari dari penghuni istana-istana syurga yang masih perawan dan matanya bersinar-sinar memuliakannya, lalu bidadari itu tersenyum pada malaikat Jibril, maka menjadi teranglah syurga ‘Adn kerana gigi-giginya. Lalu malaikat Jibril bersujud, ia menyangka cahaya itu berasal dari Nur Tuhan Yang Maha Mulia. Maka bidadari itu memanggil malaikat Jibril, “Wahai makhluk yang dipercayai Allah s.w.t, tahukah engkau untuk siapa aku diciptakan?” ucap bidadari jelita itu. “Tidak,” jawab malaikat Jibril. “Sesungguhnya aku ini diciptakan oleh Allah s.w.t untuk orang yang memilih redha Allah s.w.t daripada menuruti hawa nafsunya,” ungkap bidadari itu.”

(Hadis Riwayat Ibnu Mas’ud R.A)

Sabda Rasulullah SAW , “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”

(HR. Bukhari dan Muslim) 

July 25, 2012

MADINAH...



Berikut adalah antara hadis-hadis Rasulullah SAW tentang kelebihan Madinah:

“Sesungguhnya (Nabi) Ibrahim telah ‘mengharamkan’ Mekah dan berdoa untuknya, dan aku ‘mengharamkan’ Madinah sebagaimana Ibrahim mengharamkan Mekah, dan aku berdoa untuk cupak dan gantangnya sebagaimana Ibrahim berdoa untuk Mekah.” (Bukhari & Muslim)

“Sesiapa yang mampu untuk mati di Madinah hendaklah melakukannya, sesungguhnya aku akan memberi syafaat kepada mereka yang mati di Madinah.” (Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

“Sesiapa yang memasuki masjid kami (masjid Nabi) ini untuk mempelajari satu kebaikan ataupun mengajarnya, adalah seumpama mujahid pada jalan Allah...” (Ahmad, Ibnu Majah)

“Di setiap pintu masuk Madinah ada malaikat yang mengawasi wabak taun dan Dajjal daripada menyerang Madinah.” (Bukhari & Muslim)

“Sesungguhnya iman akan kembali ke Madinah sebagaimana ular kembali ke lubangnya.” (Bukhari & Muslim)

“Bersembahyang di masjidku ini seribu kali lebih afdhal daripada yang lain-lain kecuali di Masjidil Haram.” (Bukhari & Muslim)

“Tidak digalakkan bermusafir melainkan ke tiga buah masjid iaitu Masjidil Haram, Masjidil Aqsa dan masjidku ini.” (Bukhari & Muslim)

“Di antara rumahku dan mimbarku adalah satu taman daripada taman-taman syurga, dan mimbarku terletak di atas kolamku (di syurga).” (Bukhari & Muslim)

“Sesiapa yang memakan tuju biji tamar ‘ajwah (tamar Madinah) pada waktu pagi, nescaya racun dan sihir tidak akan memudaratkannya.” (Bukhari & Muslim)

“Sesiapa yang makan tujuh biji tamar yang tumbuh di antara dua tanah hitam (sempadan Haram Madinah) pada waktu pagi, dia tidak akan terkena racun hingga ke petang.” (Muslim)

(Rujukan: 'Mengenali Madinah Munawwarah Menerusi Kesan-kesan Sejarah', susunan Abdul Basit Abdul Rahman)

KELEBIHAN SOLAT SUBUH



RASULULLAH SAW bersabda maksudnya: “Sesiapa yang menunaikan solat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah SWT. Kerana itu, janganlah kamu mencari jaminan Allah SWT dengan sesuatu (selain daripada solat), yang pada waktu kamu mendapatkannya, lebih-lebih lagi ditakuti kamu tergelincir ke dalam api neraka.” (Hadis riwayat Muslim)

July 24, 2012

Seorang lelaki telah dihumban ke Neraka pada Hari Kiamat, terkeluar ususnya dan dia berputar dalam Neraka seperti seekor keldai berputar mengelilingi pengisar gandum dalam kandang.


Seorang lelaki telah dihumban ke Neraka pada Hari Kiamat, terkeluar ususnya dan dia berputar dalam Neraka seperti seekor keldai berputar mengelilingi pengisar gandum dalam kandang.

Ahli Neraka mengerumuninya dan mereka bertanya: Hai kamu! Apa yang telah terjadi kepadamu? Bukankah kamu dahulu menyuruh manusia melakukan kebaikan dan menegah manusia daripada melakukan perkara mungkar?

Dia menjawab: Memang benar. Aku telah menyuruh orang melakukan kebaikan tetapi aku (sendiri) meninggalkannya dan aku menegah manusia dari melakukan perkara mungkar sedangkan aku melakukannya.

- (H.R. Muslim)
 

July 18, 2012

Setiap umatku akan memperolehi keampunan kecuali orang yang terang-terangan membuat dosa

Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda : ”Setiap umatku akan memperolehi keampunan kecuali orang yang terang-terangan membuat dosa. Di antara orang yang terang-terangan berbuat dosa ialah seseorang yang pada waktu malam berbuat dosa kemudian pada pagi harinya ia menceritakannya, pada hal Allah telah menutup perbuatannya itu, di mana ia bercerita : 'Ya Fulan, malam tadi aku berbuat begini dan begitu.' Sebenarnya pada waktu malam, Tuhannya telah menutup perbuatannya itu tetapi pagi harinya ia membuka sendiri perbuatannya yang telah ditutup Allah itu.”
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Tidakkah aku suka menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur ?

Dari Aisyah ra bahawa Nabi saw selalu solat malam(Qiamul-lail)sehingga kedua kakinya bengkak.Lalu aku(Aisyah)bertanya kepada baginda :Mengapa engkau melakukan hal ini wahai Rasulullah,padahal Allah telah mengampuni dosamu yang lalu atau yang akan datang ?..Lantas Nabi saw menjawab :Tidakkah aku suka menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur ?

Puasa dan al-quraan memberi syafaat kepada yang berpuasa di hari kiamat,puasa berkata:Wahai Raabku,aku menghalangi dari m

Rasulullah saw bersabda:Puasa dan al-quraan memberi syafaat kepada yang berpuasa di hari kiamat,puasa berkata:Wahai Raabku,aku menghalangi dari makan dan syahwat, berilah dia syafaat keranaku.AL-Quraan berkata:Aku menghalangii dari tidur malam,berilah syfaatku.Rasulullah saw bersabda:Keduanya memberi syafaat.

Bersegeralah kamu beramal

Daripada Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah saw. bersabda; "Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadis) seseorang yang masih beriman di waktu petang, kemudian pada esok harinya, dia sudah menjadi kafir. Ia telah menjual agamanya dengan sedikit dari mata benda dunia. 

H.R.Muslim

July 15, 2012

Siapa yang melakukan satu dosa, maka akan tumbuh pada hatinya satu titik hitam

Rasulullah s.a.w bersabda: "Siapa yang melakukan satu dosa, maka akan tumbuh pada hatinya satu titik hitam, sekiranya dia bertaubat akan terkikislah titik hitam itu daripada hatinya. Jika dia tidak bertaubat, maka titik hitam itu akan terus merebak hingga seluruh hatinya menjadi hitam." (Ibn Majah).

July 13, 2012

wanita-wanita yang terlaknat

"Akan muncul dalam kalangan umatku di akhir zaman, kaum lelaki yang menunggang sambil duduk di atas pelana, lalu mereka turun di depan pintu-pintu masjid, Wanita-wanita mereka (isteri atau anak perempuan), berpakaian tetapi seperti bertelanjang (berpakaian nipis dan ketat). Di atas kepala mereka pula (wanita), terdapat bonggolan (sanggul atau tocang) seperti bonggol unta yang lemah gemalai. Oleh itu, laknatlah mereka semua. Sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat." [HR Ahmad, jil. 2, ms 223]

July 12, 2012

SUSUK TUBUH SAYYIDUNA RASULILLAH SOLLALLAHU ALAIHI WASALLAM..:-)


Anas bin Malik r.a. atau Abu Nadhr Anas bin Malik al Anshari al Bukhari al Khazraji adalah sahabat yang paling akhir meninggal dunia di Basrah, iaitu pada tahun 71 H. Beliau telah tinggal bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan membantu Baginda selama 10 tahun. Selama itu juga Anas bin Malik r.a. dapat melihat lebih dekat dan beliau menyatakan bahawa segala yang ada pada diri Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, semuanya istimewa. Termasuk bentuk tubuh Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam..

“Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak juga rendah. Kulitnya tidak putih melepak juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal, tidak kerinting dan tidak juga lurus kaku. Baginda diangkat (menjadi rasul) Allah SWT dalam usia 40 tahun. Baginda tinggal di Makkah (sebagai Rasul) 10 tahun dan di Madinah 10 tahun. Baginda pulang ke Rahmatullah dalam usia 63 tahun. Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat sampai 20 helai rambut yang telah berwarna putih.” (Diriwayatkan oleh Abu Raja Qutaibah bin Sa’id, dari Malik bin Anas, dari Rabi’ah bin Abi` Abdurrahman yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)

“Aku tak pernah lihat orang yang berambut panjang terurus rapi dengan mengenakan pakaian merah yang lebih tampan dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Rambutnya mencapai kedua bahunya. Kedua bahunya bidang. Baginda bukanlah seorang yang berperawakan (bertubuh) rendah dan tidak juga terlampau tinggi.” (diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki’, dari Sufyan, Dari Abi Ishaq, yang bersumber dari al Bara bin Azib r.a.)

“Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam tidak berperawakan (bertubuh) terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah. Baginda berperawakan sederhana di antara kaumnya. Rambut tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badannya tidak gemuk, dagunya tidak tirus dan wajahnya agak bundar. Kulitnya putih kemerah-merahan. Matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik. Bahunya bidang. Baginda memiliki bulu lebat yang memanjang dari dada sampai ke pusat. Tapak tangan dan kakinya terasa tebal. Bila Baginda berjalan, berjalan dengan tegap seakan akan Baginda turun ke tempat yang rendah.

“Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mempunyai gigi seri yang renggang. Apabila Baginda bertutur kelihatan seperti ada cahaya yang memancar keluar antara kedua-dua gigi serinya itu.” (Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abdurrahman, dari Ibrahim bin Mundzir al Hizami, dari Abdul Aziz bin Tsabit az Zuhri, dari Ismail bin Ibrahim, dari Musa bin Uqbah, dari Kuraib yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a.)

Pandangan Para Sahabat

Di antara kata-kata apresiasi lain para sahabat ialah:.

1. Wajah

Wajahnya seperti bulan purnama.
Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
Kedua pipinya menurun, tidak meninggi, tidak bermuka panjang.
Wajah Baginda tenang dan bercahaya apabila ketawa atau tersenyum.
Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit.
Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya seperti bulan purnama.
Baginda seolah-olah tidak dimamah usia, Baginda muda sehinggalah ke akhir hayat.
Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
Wajah baginda adalah wajah yang tercantik malah lebih cantik dan kacak daripada Nabi Allah Yusof a.s..

2. Susuk Tubuh

Perutnya tidak buncit.
Badannya tidak gemuk.
Bahunya terletak dan segak.
Tubuhnya nampak tinggi semasa berada di kalangan orang ramai.
Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.
Badannya tidak tinggi, tidak rendah atau kecil tapi berukuran sederhana besar.
Tubuhnya tidak banyak bulu kecuali satu garisan rambut menganjur dari dada ke pusat.
Baginda kelihatan lebih tinggi daripada para sahabat, tetapi apabila Baginda berjalan sendirian, Baginda nampak sederhana ketinggiannya.
“Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda bahawa orang yang bertubuh sederhana dikurniakan banyak kebajikan.” .

3. Kulit

Kulitnya putih lagi bercahaya.
Warna kulit putih kemerah-merahan.
Warna putihnya lebih banyak tapi sihat.
Warna kulitnya campuran coklat dan putih.
Warna kulit Baginda tidak terlalu putih seperti kapur.
Warna kulit Baginda adalah azharul-laun – putih gemilang.
Keringat baginda seperti mutiara dan berbau lebih harum dari kasturi.


4. Rambut Kepala

Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
Rambutnya sedikit ikal.
Rambutnya terbelah di tengah.
Ada kalanya rambutnya mencecah bahu tapi disikat rapi.
Rambutnya tebal kadang-kadang menyentuh pangkal telinga.
Berambut ikal yang tidak terlalu lurus dan tidak terlalu keriting.
Apabila baginda menyikat rambut, jadilan seakan-akan jalinan pasir.
Uban pada kepala dan janggutnya masing-masing berjumlah 17 helai.. 

5. Kening

Dahi Baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.
Ke dua-dua belah bulu keningnya melengkung.
Ada yang menyatakan kedua-dua keningnya bersambung.
Ruang putih (ablaj) yang kecil di tengah-tengah keningnya seolah-olah perak yang putih bersih.
Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa Baginda murka.

6. Mata

Mata Baginda hitam pekat.
Bulu matanya tebal, panjang dan lentik.
Kedua matanya adalah lapang dan jernih.
Di bahagian mata putih terdapat garis-garis merah,
Kelopak matanya luas dan kebiruan di bahagian tepi..

7. Hidung dan Mulut

Hidungnya mancung, bercahaya penuh misteri dan kelihatan sedikit luas.
Mulut Baginda sederhana luas dan cantik.
Aku melihat cahaya dari lidahnya.
Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
Giginya kecil indah tersusun, gigi serinya sedikit renggang dan bercahaya..

8. Dagu

Dagunya tidak runing dan tirus.
Janggutnya penuh dan tebal menawan.
Dipenuhi dengan janggut dan tidak bermisai. .

9. Leher

Tidak dapat dikatakan panjang atau pendek.
Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.
Lehernya adalah yang terbaik dari semua hamba Allah SWT.
Lehernya kecil dan jinjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.
Gambarannya seolah-olah cerek perak yang bercampur emas yang berkilauan dalam 
keputihan perak dan kemerahan emas. 

10. Bahu dan Dada

Dadanya bidang dan selaras dengan perut.
Luas bidang antara kedua bahunya lebih daripada biasa.
Seimbang antara kedua bahunya.
Berdada lebar/agak sasa seperti cermin rata dan seperti bulan putihnya.
Tidak berbulu dada kecuali pada sedikit bulu lurus antara dada dan pusat Baginda.
Kedua bahu Baginda besar/agak sasa dan terdapat ‘Cap Kenabian’ di antaranya. (Tanda hitam bercampur kuning sedikit).


11. Tangan

Jarinya juga besar dan tersusun dengan cantik.
Jari-jemarinya seolah-olah ranting-ranting perak.
Pergelangan tangan dan tapak tangannya lebar.
Tapak tangan dan kakinya berisi dan terasa tebal.
Tapak tangan baginda lebih lembut dari sutera dan berbau harum.
Apabila tangannya diletakkan di atas kepada anak-anak kecil, nescaya dikenali anak-anak kecil berkenaan bahawa itu adalah baginda SAW menerusi keharuman tangannya.

12. Kaki


Kakinya besar, berisi dan agak sasa
Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik.
Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
Baginda berjalan seolah-olah menuruni batu besar.
Tapak kakinya sangat halus dan licin sehingga tidak melekat air.
Langkahnya condong dan ‘al-huwaina’ – langkah kaki berdekatan tanpa berlenggang.
Baginda bersabda bahawa rupa paras/bentuk tubuh/budi pekerti/akhlak Baginda adalah menyamai Nabi Allah Adam a.s. dan Nabi Allah Ibrahim a.s.
Bentuk ‘Khatamun Nubuwah’.
“Aku pernah melihat ‘khatam’ (kenabian)… Ia terletak di antara kedua-dua bahu Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara.” (Diriwayatkan oleh Sa’id bin Ya’qub at Thalaqani dari Ayub bin Jabir, dari Simak bin Harb yang berpunca dari Jabir bin Samurah ra)

Apabila Ali menceritakan sifat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. maka ia akan bercerita panjang lebar. Dan ia akan berkata: “Diantara kedua bahunya terdapat Khatam kenabian, iaitu khatam para Nabi.” (Diriwayatkan oleh Ahmad bin Ubadah ad Dlabi` Ali bin Hujr dan lainnya, yang mereka terima dari Isa bin Yunus dari Umar bin Abdullah, dari Ibrahim bin Muhammad yang berpunca dari salah seorang putera Ali bin Abi Talib)

Dalam suatu riwayat, Alba bin Ahmar al Yasykuri mengadakan dialog dengan Abu Zaid Amr bin Akhthab al Anshari r.a.; Abu Zaid berkata: “Rasulullah SAW. bersabda kepadaku: “Wahai Abu Zaid datanglah kepadaku dan usaplah belakangku.” Maka belakangnya kuusap dan terasa jari jemariku menyentuh Khatam. Aku (Alba bin Ahmar al Yasykuri) bertanya kepada Abu Zaid: “Apakah Khatam itu?” Abu Zaid menjawab: “Kumpulan bulu-bulu*.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu `Ashim dari` Uzrah bin Tsabit yang bersumber dari Alba’bin Ahmar al Yasykuri)

Rujukan:

*Beliau berkata kumpulan bulu-bulu kerana ia hanya dapat merasakan dengan rabaan tangannya saja, tidak melihat dengan mata kepala. Jadi yang dikatakan itu hanya berdasar rabaan belaka, yang teraba olehnya adalah bulu yang tumbuh di sekitar Khatam..

.

Sikap Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.

Apabila Baginda berpaling maka seluruh badannya ikut berpaling. Di antara kedua bahunya terdapat ‘Khatamun Nubuwah’, iaitu tanda kenabian. Baginda memiliki hati yang paling pemurah di antara manusia. Ucapannya merupakan perkataan yang paling benar diantar semua orang.

“Perangainya amat lembut dan Baginda paling ramah dalam pergaulan. Sesiapa melihatnya, pastilah akan menaruh hormat padanya. Dan sesiapa pernah berkumpul dengannya kemudian kenal dengannya tentulah ia akan mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya, pastilah akan berkata: “Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam.” (Diriwayatkan oleh Ahmad bin Ubadah ad Dlabi al-Bashri, juga diriwayatkan oleh Ali bin Hujr dan Abu Ja’far bin Muhammad bin al Husein, dari Isa bin Yunus, dari Umar bin Abdullah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari salah seorang putera Ali bin Abi Talib yang bersumber dari Ali bin Abi Talib)

“Telah diperlihatkan kepadaku para Nabi. Adapun Nabi Musa AS bagaikan seorang laki laki dari suku Syanu’ah*. Kulihat pula Nabi Isa bin Maryan AS ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah Urwah bin Mas’ud*, Kulihat pula Nabi Ibranim AS ternyata orang yang mirip kepadanya adalah kawan kalian ini (iaitu Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam sendiri). Kulihat jibril ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah Dihyah*.“ (Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’ad dari Laits bin Sa’id, dari Abi Az-Zubair yang bersumber dari Jabir bin` Abdullah r.a.).