Rosululloh bersabda, "Telah diperlihatkan kepadaku ummat-ummat terdahulu. Lalu (aku melihat) ada nabi yang berjalan disertai rombongan besar, ada nabi yang berjalan disertai rombongan kecil, ada nabi yang berjalan disertai 10 orang, ada nabi yang berjalan disertai 5 orang, dan ada juga nabi yang berjalan seorang diri.
Aku kemudian melihat, tiba-tiba ada rombongan besar yang banyak, aku lalu bertanya, 'Wahai Jibril, apa itu ummatku?'
Jibril menjawab, 'Bukan. Akan tetapi lihatlah ke ufuk sana.'
Aku lantas melihat, ternyata ada rombongan yang sangat banyak. Jibril berkata, 'Mereka itu adalah ummatmu, dan dibagian depan mereka adalah 70ribu orang yang (masuk surga) tanpa diperiksa dan tanpa disiksa.'
Aku bertanya, 'Mengapa?' Jibril menjawab, '(karena) mereka adalah orang-orang yang tidak pernah berobat memakai besi panas, tidak pernah minta diruqyah, tidak melakukan tathoyyur, dan hanya kepada Tuhan merekalah, mereka bertawakkal'."
Setelah itu Ukasyah bin Mih-shon berdiri menghampiri Rosululloh, lalu berkata, "Berdoalah agar Allah menjadikanku termasuk bagian dari mereka."
Rosululloh berdoa, "Ya Allah, jadikanlah dia (Ukkasyah) termasuk bagian dari mereka."
Kemudian berdiri pula pria lain menghadap beliau, lalu berkata, "Berdoalah agar Allah menjadikanku termasuk bagian dari mereka."
Rosululloh berkata, "Engkau telah didahului oleh Ukkasyah."
Penjelasan :
1. Ukkasyah bin Mih-shon
Ukkasyah bin Mih-shon adalah ibnu Hurtsan yang berasal dari bani Asad bin Khuzaimah dan termasuk sekutu bani Umayyah.
Ukkasyah adalah sosok yang tampan dan termasuk goglngan yang lebih dulu masuk islam. Julukannya adalah abu Mih-shon. Dia ikut berhijrah dan perang Badar serta peperangan sengit lainnya.
ibnu Ishaq berkata, "Telah sampai kabar kepadaku bahwa nabi berkata, 'Sebaik-baik satria berkuda di kalangan bangsa Arab adalah Ukkasyah'."
Ibnu Ishaq juga berkata, "Dia bertempur dalam perang badar dengan begitu hebatnya sampai-sampai pedang yang berada ditangannya patah, lalu Rosululloh memberinya sebatang kayu bakar dan berkata, 'Berperanglah dengan batang kayu ini.' maka ia kemudian berperang dengan batang kayu tersebut, dan tiba-tiba batang kayu itu berubah menjadi sebillah pedang panjang yang sangat tajam dan mengkilap, maka dia pun terus berperang dengan pedang itu sampai Allah memberikan kemenangan. Pedang itu tetap bersamanya sampai dia gugur saat memerangi kaum murtad bersama Kholid bin Walid pada tahun 12 Hijriyah."
2. 70 ribu orang masuk surga tanpa hisab
Disebutkan juga dalam hadits-hadits lainnya, di antaranya diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dinilai 'hasan' olehnya, ath-Thobaroni dan ibnu Hibban dan kitab ash-Shohih dari abu Umamah secara marfu', "Tuhanku menjanjikanku untuk memasukkan dariummatku ke surga sebanyak 70 ribu orang di mana bersama setiap SERIBU ORANG ada 70 ribu orang yang tanpa hisab dan tidak diadzab. Dan juga 3 pemberian lainnya diantara pemberian-pemberian Tuhanku".
Sementara dalam kitab shohih ibnu Hibban juga dan ath-Thobaroni dengan sanad yang jayyid dari hadits Utbah disebutkan redaksi serupa, "Kemudian SETIAP SERIBU ORANG memintakan syafaat untuk 70 ribu orang [lainnya], lalu Tuhanku memberikan 3 pemberian dengan telapak tangan-Nya".
Dalam riwayat ini juga disebutkan redaksi, "Maka 'Umar pun bertakbir, lalu nabi bersabda, 'Sesungguhnya yang 70 ribu orang itu diizinkan Allah untuk memberi syafaat bagi bapak-bapak, ibu-ibu dan kerabat mereka. Dan sungguh aku mengharapkan agar yang paling rendah dari ummatku termasuk dalam pemberian itu'."
Sedangkan dalam riwayat ibnu abi Ashim disebutkan, abu Sa'id berkata, "Lalu kami menghitung dihadapan Rosululloh, dan itu mencapai 4.900.000 orang (70 x 70.000 = 4.900.000)."
3. Tathoyyur dan tidak diruqyah
Tathoyyur = Sikap optimis atau pesimis berdasarkan burung yang lewat, jika burung itu terbang disebelah kanannya, maka dia meyakini bahwa apa yang akan dilakukannya mendapat berkah, dan jika terbang di sebelah kirinya, maka apa yang dilakukannya tidak mendapat berkah, dan hal-hal sejenis itu.
Tidak diruqyah, secara singkat, maksudnya adalah ruqyah yang mengandung kesyirikan. Ruqyah Syar'iyah diperbolehkan (hanya dengan al-qur-an atau doa-doa dari hadits-hadits shohih, tanpa bantuan/perantara jin).
Diringkas dari Fat-hul Baari Syarh Shohih Bukhory kitab ke 81, kitab Kelembutan Hati, bab ke 50, bab 70 Ribu Orang Masuk Surga Tanpa Hisab.
(terjemahan Fat-hul Baari jilid 31 terbitan Pustaka Azzam, dengan sedikit pengubahan susunan paragraf. Seharusnya Ukkasyah dibahas di paragraf terakhir.)