Search This Blog

Pages

September 21, 2010

HARAM BERBUAT ZALIM (ANIAYA)



1667. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim, tidak menganiayanya dan tidak akan dibiarkan dianiaya orang lain. Dan siapa yang menyampaikan urusan saudaranya, maka Allah akan menyampaikan urusannya.  Dan siapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari kiamat, dan siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupinya di hari kiamat. (Bukhari, Muslim).

HARAM BERBUAT ZALIM (ANIAYA)



1668. Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tetap akan memberi kesempatan (dan membiarkan) orang yang zalim, sampai pada saat menangkapnya maka tidak akan dilepaskannya, kemudian Nabi saw. membaca ayat : Wa kadzalika akhdzu rabbika idza akha dzal qura wahiya zalimatun inna akh dzahu alimun syadid (Demikianlah siksa Tuhanmu jika menyiksa penduduk dusun yang zalim, sungguh siksa-Nya sangat pedih dan berat). (Bukhari, Muslim).

MEMBANTU KAWAN YANG DIZALIMI ATAU TERANIAYA



1669. Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Ketika kami sedang berperang, tiba-tiba seorang sahabat Muhajir memukul seorang Anshar, maka berserulah orang Anshar: Hai orang-orang Anshar.  Lalu sahabat Muhajir juga berseru: Hai orang-orang Muhajirin.  Suara itu terdengar oleh Rasulullah saw. lalu bersabda: Mengapa ada seruan jahiliyah itu?  Jawab seorang: Ya Rasulullah, ada seorang Muhajir memukul seorang Anshar.  Maka sabda Nabi saw.: Tinggalkan seruan itu sudah basi.   Sabda Nabi saw. terdengar oleh Abdullah bin Ubay, maka ia berkata: Apakah begitu, demi Allah bila kami telah kembali ke Madinah maka orang yang mulia akan mengusir kepada yang hina.  Suara Abdullah bin Ubay ini terdengar oleh Umar, maka ia berkata: Ya Rasulullah, biarkan aku penggal leher orang munafik itu.  Jawab Nabi saw.: Biarkan dia, jangan sampai orang-orang berkata: Muhammad telah membunuh kawan-kawannya. (Bukhari, Muslim).

SIFAT-SIFAT UNTUK MENCAPAI KELEZATAN IMAN



26. Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiga sifat, siapa melakukannya pasti dapat merasakan manisnya iman:  1. Cinta kepada Allah dan Rasulullah melebihi dari cintanya kepada yang lainnya.   2. Cinta kepada sesama manusia semata-mata karena Allah.    3. Enggan (tidak suka) kembali kepada kekafiran sebagaimana enggan (tidak suka) dimasukkan ke dalam api neraka. (Bukhari, Muslim).

TERMASUK DALAM IMAN, BERSIKAP BAIK PADA TETANGGA, MENGHORMATI TAMU DAN SELALU DIAM KECUALI DALAM KEBAIKAN



29. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang percaya (beriman) kepada Allah dan hari kemudian, maka jangan mengganggu tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati (menjamu) tamunya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka hendaknya berkata baik atau diam.  (Bukhari, Muslim).

TERMASUK DALAM IMAN, BERSIKAP BAIK PADA TETANGGA, MENGHORMATI TAMU DAN SELALU DIAM KECUALI DALAM KEBAIKAN



30. Abu  Syurai Al-Adawy r.a. berkata: Telah mendengar kedua telingaku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi saw. bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka harus menghormati tamunya ja’izahnya.  Sahabat bertanya: Apakah  ja’izahnya itu ya Rasulullah?  Jawab Nabi saw.: Ja’izahnya itu ialah hidangan jamuan pada hari pertama (sehari semalam). Dan hidangandhiyafah (tamu) itu hingga tiga hari, dan selebihnya dari itu, maka dianggap shadaqah. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus berkata baik atau diam. (bukhari, Muslim).

IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL



50. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. ditanya: Apakah amal yang utama?  Jawab Nabi saw.: Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.  Lalu ditanya: Kemudian apakah?  Jawabnya: Jihad berjuang fi sabilillah (untuk menegakkan agama Allah).  Ditanya: Kemudian apakah?  Jawab Nabi saw.: Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan).  (Bukhari, Muslim).

SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA



58. Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang mati dan ia mempersekutukan Allah dengan suatu apapun pasti masuk neraka. Dan berkata: Siapa yang mati tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.  (Bukhari, Muslim).

SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA



59. Abu Dzar r.a. berkata:  Nabi saw. bersabda: Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa siapa yang mati dari umatku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.  Lalu aku bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw. Meskipun pernah berzina dan mencuri.  (Bukhari, Muslim).

SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA



60. Abu Dzar r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi saw. sedang beliau tidur berbaju putih, kemudian aku datang kembali dan ia telah bangun, lalu bersabda: Tiada seorang hamba yang membaca: Laa ilaha illallah kemudian ia mati atas kalimat itu, melainkan pasti masuk surga.  Aku tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.  Aku tanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri.  Aku bertanya: Meskipun ia telah berzina dan mencuri?  Jawab Nabi saw.: Meskipun ia pernah berzina dan mencuri, meskipun mengecewakan hidung Abu Dzar (meskipun mengecewakan diri Abu Dzar).  (Bukhari, Muslim).