Search This Blog

Pages

July 8, 2013

Nabi Allah Ayyub ditimpa musibah selama lapan belas tahun

Dari Anas bin Malik, bahawa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Nabi Allah Ayyub ditimpa musibah selama lapan belas tahun. Orang yang berada berhampiran dan jauh darinya menolaknya, kecuali dua orang laki-laki saudaranya yang selalu menjenguknya setiap pagi dan petang hari. Suatu hari salah seorang dari keduanya berkata kepada temannya: "Ketahuilah, demi Allah, Ayyub telah melakukan sebuah dosa yang tidak dilakukan oleh seorang manusia di dunia ini." Temannya menjawab: "Apa itu?" Dia menjawab: Sudah lapan belas tahun Allah tidak merahmatinya dan tidak mengangkat ujian yang menimpanya." 

Lalu keduanya pergi kepada Ayyub, salah seorang dari keduanya tidak tahan dan dia mengatakan hal itu kepada Ayyub. Maka Nabi Ayyub berkata: "Aku tidak mengerti apa yang kalian berdua katakan. Hanya Allah mengetahui bahawa aku pernah melihat dua orang laki-laki yang bersengketa dan keduanya menyebutkan nama Allah, lalu aku pulang ke rumah dan bersedekah untuk keduanya kerana aku khuatir nama Allah disebut kecuali dalam kebenaran."

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Nabi Ayyub pergi buang hajat. Jika dia membuang hajat, isterinya akan menemaninya sampai ke tempat buang hajat. Suatu hari Nabi Ayyub terlambat (ke tempat buang hajat) dari isterinya dan Allah mewahyukan kepada Ayyub: "Hentakkan kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dann untuk minum" (Shad ayat 42). Isterinya menunggunya cukup lama.

Dia melihat dan memperhatikannya (Ayyub) sedang berjalan ke arahnya, sementara Allah telah menghilangkan penyakitnya dan dia lebih tampan dari sebelumnya. Ketika isterinya melihatnya, dia berkata: "Semoga Allah memberimu berkat, apakah kamu melihat Nabi Allah (Ayyub), seorang yang sedang diuji? Demi Allah, kamu sangat mirip dengannya jika dia itu dalam keadaan sihat." Nabi Ayyub berkata: Sungguh akulah Ayyub."

Nabi Ayyub memiliki dua tempat untuk menanam hasil bumi, yang pertama untuk gandum dan yang kedua untuk padi, lalu Allah mengirim dua kepulan awan. Ketika awan yang pertama tiba di atas tempat penanaman gandum, ia memuntahkan emas sampai ia melimpah, dan awan yang lainnya menumpahkan (perak) di tempat penanaman padi sampai melimpah pula."

[Abu Ya'la dalam Musnadnya (1/176-177), Abu Nuaim dalam Al-Hilyah (3/374-375), Muslim, Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2091]

Dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tatkala Nabi Ayyub mandi dalam keadaan telanjang, tiba-tiba muncul belalang dari emas. Lalu Ayyub mengumpulkan dan memasukkannya ke dalam baju. Maka Rabbnya memanggilnya: 'Wahai Ayyub, bukankah aku sudah memberimu kecukupan (sewaktu dua awan menurunkan emas dan perak) sebagaimana kau lihat?' Ayyub menjawab: 'Benar, dan demi segala kemuliaan-Mu, tetapi aku tidak pernah merasa puas dari limpahan barakah-Mu'."

(Sahih Bukhari, no. 270, Sunan An-Nasai, no. 406, Musnad Ahmad, no. 10227)