Search This Blog

Pages

February 28, 2010

Doa ketika hendak tidur

Diriwayatkan dari Hudzaifah bin Al-Yaman r.a.: Setiap kali hendak tidur Nabi
Saw. membaca doa, "Dengan nama-Mu, aku mati dan hidup." Dan ketika bangun
dari tidurnya, Nabi Saw. bersabda, "Segala puji bagi Allah yang memberikan
hidup setelah mati dan kepada-Nya tempat kembali." [8:324-S.A.]

Merawat seorang janda atau seorang miskin

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Nabi Saw. pernah bersabda, "Orang yang
merawat seorang janda atau seorang miskin adalah seperti mujahid (orang yang
berjihad) di jalan Allah, atau seperti orang yang mengerjakan shalat
sepanjang malam dan berpuasa sehari penuh." [7:265-S.A.]

Menghadiri upacara pemakaman adalah bagian dari iman

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Orang
beriman yang menghadiri upacara pemakaman seorang Muslim dengan ikhlas dan
berharap memperoleh pahala Allah Swt. dan berada di sana hingga ikut
menshalatkan dan upacara pemakaman diselesaikan, ia akan pulang dengan
memperoleh dua qirat. Masing-masing qirat ukurannya sebesar Gunung Uhud.
Sedangkan yang hadir hanya sampai menshalatkan, memperoleh satu qirat saja."
[1:44-S.A.]

kehilangan shalat asar

Diriwayatkan dari Ibn 'Umar r.a.: Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Orang
yang kehilangan shalat asar karena kesengajaan bagaikan orang yang
kehilangan keluarga dan harta kekayaannya." [1:527-S.A.]

February 27, 2010

Shalat yang Diterima oleh Allah swt

Ibnu Abbas ra. berkata: Nabi saw. bersabda: Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Aku hanya menerima shalat dari orang yang merendahkan diri karena keagungan-Ku dan tiada menyombongkan dirinya di atas makhluk-Ku, tiada terus menerus bermaksiat pada-Ku, menghabiskan masa harinya berdzikir kepada-Ku, berbelas kasihan kepada orang miskin, orang musafir 'ibnussabil', perempuan janda dan orang yang terkena musibah. Ia bercahaya laksana matahari. Aku lindungi ia dengan kebesaran-Ku dan memerintahkan malaikat-Ku menjaganya. Aku berinya cahaya dalam kegelapan dan kesabaran dalam kesukaran. Ia di antara makhluk-makhluk-Ku laksana "firdaus" diantara barisan surga". (Riwayat Al-Bazzar dari Ibnu Abbas)

February 26, 2010

Iman

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? Rasulullah saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya; Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian Rasulullah saw. membaca firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah saw. bersabda: Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat seorang pun. Rasulullah saw. bersabda: Ia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka

February 25, 2010

Allah Tidak Mengendahkan

Dari Abu Hurairah r.a katanya:”Rasulullah SAW bersabda:” Ada tiga golongan di mana Allah tidak akan bercakap dengan mereka, tidak membersihkan mereka daripada dosa,”- kata Muawiyah, “juga tidak akan memandang mereka (mengendahkan mereka), bahkan mereka akan mendapat siksa yang pedih iaitu: 1) Orang tua penzina; 2) Raja (penguasa) yang pembohong ; 3) si miskin yang sombong.”

(Muslim)

Bohong sunat

Dari Ummu Kalsum binti ‘Uqbah r.a sesungguhnya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda:”Bukanlah termasuk pendusta orang yang mendamaikan manusia. Ditambahnya yang baik atau dikatakannya yang baik.”

(Bukhari)

Jangan Berbohong

Dari Ibnu Umar r.a katanya:”Saya dengar nabi SAW bersabda:”Bagi tiap-tiap orang yang khianat (penipu) ada bendera yang dipancangkan tanda khianatnya di hari kiamat kelak.”

(Bukhari)

Tidak Mendapat Pahala Puasa Selain Dari Lapar Dan Dahaga

Daripada Abu Hurairah r.a. katanya bahawa Nabi s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang tidak meninggalkan percakapan bohong dan berkelakuan buruk sedangkan ia berpuasa, baginya tidak ada kelebihan (pahala) di sisi Allah selain dari lapar dan dahaga sahaja yang didapatinya.”

(al-Bukhari)

Larangan Mempercayai Tukang Tilik

Dari Aisyah r.a katanya:.”Ramai orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kerja-kerja yang dilakukan oleh tukang tenung. Jawab baginda:”Mereka itu tidak benar.” Mereka bertanya lagi:” Kadang-kadang apa yang mereka katakan itu memang benar terjadi. Bagaimana itu?” Jawab Rasulullah SAW, “Ucapan yang benar (dari langit) terdengar oleh bangsa jin lalu dibisikkan ke telinga tukang-tukang tenung seperti ayam betina. Dan mereka tokok tambahkan dengan seratus pembohongan, bahkan lebih.”

(Muslim)

Berbohong Satu Pengkhianatan

Rasulullah s.a.w telah bersabda yang maksudnya:”Jika kamu bercakap dengan saudaramu percakapan yang ia mempercayainya, sedangkan kamu membohonginya, sesungguhnya perbuatan ini merupakan pengkhianatan besar.”

(Abu Daud)

February 24, 2010

Tiga Golongan Yang Dilaknat

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, “Bersabda Rasulullah s.a.w.: Tiga macam orang bukan saja tidak akan mendapat layanan dan ampunan dari Allah pada hari kiamat, bahkan akan mendapat siksa yang pedih; iaitu si tua bangka yang berzina, raja atau kepala negara atau penguasa yang pendusta dan fakir yang sombong.”
 
(Muslim)

Jangan Meremehkan Sedekah Orang

Dari Abu Mas’ud r.a katanya:”kami diperintah rasulullah s.a.w supaya bersedekah sedangkan kami hanya sebagai buruh kasar atau kuli. Namun Abu Uqail bersedekah setengah gantang. Kemudian yang lainnya mengikutinya dengan menyedekahkan apa sahaja namun lebih banyak dari itu. Melihat kenyataan itu, orang-orang munafik berkata:”Sesungguhnya Allah Maha Kaya. Dia tidak memerlukan sedekah itu dan ini. dan mereka melakukan ini semua, hanya kerana riya’ semata-mata.” Kerana ucapan mereka itu maka turunlah ayat :”(orang-orang munafik iaitu) mereka yang mencela orang-orang mukmin yang memberikan sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu untuk disedekahkan) selain hasil jerih payah mereka. Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan mebalas penghinaan mereka itu dengan siksa yang pedih.”

 
(at-Taubah:79)


 

Siksa Kubur Itu Benar!

Dari Abu Ayyub r.a katanya:”Rasulullah s.a.w pernah keluar rumah sebelum Maghrib, maka terdengar oleh baginda suatu suara. Kata baginda: Itu suara Yahudi sedang disiksa dalam kuburnya.”
 
(Muslim)

 

Ketetapan ajal

Dari Abdullah r.a katanya:”Pada suatu waktu Ummu Habibah, isteri nabi s.a.aw berdoa:”Ya Allah! Panjangkanlah usiaku bersama-sama dengan suamiku, Rasulullah s.a.w dan dengan bapaku Abu Sufyan dan dengan saudaraku Muawiyah.” Maka bersabda nabi s.a.w :”Engkau memohon ajal yang sudah pasti (tak dapat diubah) memohon jumlah hari yang sudah ditetapkan hitungannya serta rezeki yang yang sudah dibahagi-bahagikan yang tak dapat disegerakan sebelum tiba waktunya dan tak dapat diundur sedikit juapun dari waktu yang telah ditetapkan sejak mula. Seandainya engkau memohon kepada Allah Taala perlindungan dari siksa neraka atau dari siksa kubur itu lebih baik dan lebih bagus.”
 
(Muslim)

Elakkan Gambar-gambar Binatang

Dari Aisyah r.a katanya, dia membeli bantal-bantal kecil bergambar-gambar. Maka tatkala Rasulullah s.a.w melihat bantal-bantal tersebut baginda berhenti di muka pintu dan tidak terus masuk. Aku tahu dari wajah baginda bahawa baginda tidak senang. Berkata Aisyah:”Ya Rasulullah! Aku bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya. Apakah kesalahanku? Rasulullah s.a.w kembali bertanya:”Bantal-bantal apakah itu?” Jawab Aisyah, “Aku membelinya sebagai tempat duduk anda atau tempat anda bersandar.” Sabda Rasulullah s.a.w:”Pelukis gambar-gambar ini akan disiksa di hari kiamat seraya dikatakan kepada mereka:”Hidupkanlah gambar-gambar yang kamu lukis itu!” Kemudian baginda bersabda:”Sebuah rumah yang terdapat di dalamnya gambar-gambar (haiwan), malaikat tidak mahu masuk ke dalam rumah itu.”
 
(Muslim)
 

Nescaya Tersiksa !

Dari Aisyah r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda:”Siapa yang dihisab (diperiksa) pada hari kiamat dia akan tersiksa” Aisyah bertanya:”Bukankah Allah Azza Wajalla telah berfirman , “Mereka akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah” (al-Insyiqaq:8)” Jawab baginda:”Itu belum pemeriksaan, tetapi baru sekadar mengemukakan bukti-bukti.” Orang yang diperiksa dengan teliti nescaya tersiksa.”
 
(Muslim)

 

Allah Tidak Mengendahkan

Dari Abu Hurairah r.a katanya:”Rasulullah SAW bersabda:” Ada tiga golongan di mana Allah tidak akan bercakap dengan mereka, tidak membersihkan mereka daripada dosa,”- kata Muawiyah, “juga tidak akan memandang mereka (mengendahkan mereka), bahkan mereka akan mendapat siksa yang pedih iaitu: 1) Orang tua penzina; 2) Raja (penguasa) yang pembohong ; 3) si miskin yang sombong.”
 
(Muslim)

 

Dua Perkara Yang Mendatangkan Azab

Ibnu Abbas menceritakan :”Nabi SAW berjalan melalui sebuah kebun di Madinah atau di Mekah. Lalu kedengaran oleh baginda suara dua orang sedang disiksa dalam kuburnya. Maka bersabda Rasulullah SAW :”Keduanya disiksa bukanlah kerana dosa besar.” Kemudian baginda melanjutkan perkataannya,:”Yang seorang disiksa kerana kencing di tempat terbuka) dan yang seorang lagi kerana membuat fitnah supaya orang bermusuh-musuhan.” Sesudah itu baginda menyuruh supaya mengambil pelepah tamar lalu dipatah dua oleh baginda dan diletakkan di atas kedua kubur itu masing-masing satu pelepah. Seseorang pun bertanya:”Ya Rasulullah! Mengapa kamu lakukan seperti itu?” Jawab baginda “Mudah-mudahan kedua-duanya mendapat keringanan selama pelepah tamar itu tidak kering.”
 
(Bukhari)
 

Sabar

Daripada Abu Malik al-Harith bin A`sim al-Asya`ri r.a , katanya, telah bersabda rasul s.a.w , “kesucian zahir dan batin sebahagian daripada iman, ucapan alhamdulillah memenuhi neraca, subhanallah serta alhamdulillah memenuhi neraca, subhanallah serta alhamdulillah keduanya memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi, sembahyang sebagai cahaya, sedekah pula bukti iman, sabar itu sebagai sinaran, al-Quran itu sebagai bukti untukmu atau atasmu dan setiap manusia dipagi lagi ada yang menjual dirinya ( memelihara diri daripada siksaan Allah) dan ada juga yang membinasakan dirinya sendiri ( tidak ingin keredaan Allah)
 
Riwayat Muslim

February 23, 2010

Dosa Terbesar Disisi Allah

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:”Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang ada anak yatim yang diasuh dengan baik dan sejahat-jahat rumah kaum muslimin adalah rumah yang ada anak yatim yang selalu diganggu dan disakiti hatinya.”
 
Riwayat Ibnu Majah
 

Islam Yang Sebenar

Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:”Apabila salah seorang dari kamu mengerjakan amal-amal yang membuktikan keislamannya dengan sebaik-baiknya (serta dengan ikhlas) maka tiap-tiap kebaikan yang dikerjakannya akan ditulis baginya sepuluh kebajikan yang menyamainya hingga kepada tujuh ratus kali ganda dan tiap-tiap satu kejahatan yang dilakukannya akan ditulis baginya (satu kejahatan) yang menyamainya.”
 
Riwayat Bukhari
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:”Tiadalah di atas dunia ini seorang Muslim yang berdoa melainkan akan diperkenankan Tuhan atau dipalingkan daripadanya kejahatan selama dia tidak berdoa perkara-perkara yang berdosa atau membuat perkara yang memutuskan tali persaudaraan. Lantas seorang lelaki berkata: “Kalau begitu kita perbanyakkan doa? Jawab baginda: “ Di sisi Allah (penerimaan) lebih banyak.”
 
Riwayat at-Tirmizi

Kesengsaraan Di Padang Mahsyar

Rasulullah s.a.w bersabda: "Didekatkan matahari pada hari kiamat kepada makhluk-makhluk sehingga matahari itu menjadi dekat kepada mereka sejarak satu mil; maka pada saat itu manusia berada dalam peluh masing-masing mengikut kadar amal jahatnya; ada di antara mereka yang peluhnya sampai ke mata kakinya, ada yang sampai ke lututnya, ada yang sampai ke pinggangnya, dan ada yang sampai peluhnya masuk ke mulutnya".
 
Miqdad bin al-Aswad r.a

Akhir Umur Dunia

Nabi s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesiapa yang mati pada masa ia dalam keadaan taatkan Allah, beramal soleh, maka ia dibangkitkan oleh Allah hidup kembali dengan keadaan yang menyukakannya; dan sesiapa yang mati pada masa ia dalam keadaan derhaka kepada Allah, berbuat jahat, maka ia dihidupkan kembali dengan keadaan yang mendukacitakannya".
 
Jabir r.a

Matinya Tiap-tiap Yang Bernyawa Apakala Berakhir Umur Dunia Kemudian Semuanya Dihidupkan Semula

Rasulullah s.a.w menyebut perihal Dajal serta menyatakan: "…..Sebenarnya Dajal itu seorang muda yang rambutnya kerinting, biji matanya timbul (buta sebelah); ……Sebenarnya ia akan keluar di satu tempat di antara negeri Syam dengan negeri Iraq, serta ia akan melakukan kerosakan di serata tempat yang ia sampai kepadanya (dengan menjadikan kampung orang yang menerima dakwaannya sebagai Tuhan - mewah makmur, dan kampung orang yang enggan menerima dakwaannya - susah meleset; dan dengan menunjukkan kepandaian sihirnya dengan menjadikan tempat yang terbiar dan tanah yang kering kontang - mengeluarkan khazanah buminya dan tumbuh-tumbuhan yang menghijau subur;juga menjadikan orang muda yang kuat gagah dibelah dua badannya, sepotong dicampakkan jauh dari satu lagi, kemudian diserunya, lalu kedua potongan badan itu bersatu dan orang muda itu pun hidup semula dengan tersenyum-senyum seolah-olah tidak ada sesuatu yang menimpanya; demikian juga mana-mana yang menyembahnya dimasukkan ke dalam Syurganya yang dirasai oleh orang itu sebagai Neraka, sebaliknya orang yang enggan menyembahnya dimasukkan ke dalam nerakanya yang dirasai oleh orang itu sebagai Syurga; dan lain-lain lagi)." Nabi s.a.w bersabda lagi: "Wahai sekalian hamba Allah, setelah kamu mengetahui demikian maka tetapkanlah iman kamu, jangan terpengaruh kepada dakwaannya!" Kami bertanya: "Ya Rasulullah! Berapa lama ia bermaharajalela di bumi?" Baginda s.a.w menjawab: "Empat puluh hari - hari yang pertama: Panjangnya seperti setahun, dan hari yang kedua: Panjangnya seperti setahun, dan hari yang ketiga: Seperti seminggu, manakala hari-hari yang lain: Seperti hari-hari kamu yang biasa." Kami bertanya lagi: "Ya Rasulullah! Jika demikian, hari yang panjangnya seperti setahun iu misalnya cukupkah kami mengerjakan padanya sembahyang untuk sehari?" Baginda s.a.w menjawab: "Tidak, tetapi kirakanlah masa untuk mengerjakan sembahyang itu sekadar masa yang biasa kamu lakukan;"….Baginda s.a.w menerangkan lagi: "Semasa Dajal itu bermaharajalela, Allah hantar turun Nabi Isa anak Mariam lalu ia turun berhampiran dengan menara putih yang letaknya di timur bandar Damsyik…..maka Nabi Isa pun mengejar Dajal sehingga dapat menawannya di pintu kariah yang bernama: "Lud", lalu membunuhnya. Setelah itu datanglah suatu kaum yang Allah selamatkan dari bencana Dajal itu menghadap Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa hapuskan kesan kedukaan dan kesedihan dari air muka mereka dengan menyatakan: Bahawa Dajal telah pun dibunuh, serta mengembirakan mereka denga darjat-darjat kedudukan mereka dalam Syurga;" Nabi s.a.w menerangkan lagi: "Bahawa semasa Nabi Isa sedang menerangkan perkara-perkara yang menggembirakan mereka, Allah wahyukan kepada Nabi Isa dengan firmannya: "Bahawa Aku telah mengeluarkan sekumpulan hamba-hambaKu (Ya'juj wa Ma'juj) yang tidak ada daya upaya bagi sesiapa pun memerangi mereka; oleh itu maka bawalah hamba-hambaKu yang bersama-samamu berlindung di bukit Tursina; setelah itu Allah keluarkan Ya'juj wa Ma'juj dan mereka pun meluru turun dari tiap-tiap tempat yang tinggi….; Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya pun terkepung lama di bukit itu sehingga kepala lembu menjadi lebih berharga dan lebih baik kepada mereka dari seutas dinar kepada seseorang kamu sekarang; lalu Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya merayu kepada Allah supaya membinasakan musuh mereka, maka Allah s.w.t hantarkan ulat-ulat menyerang batang leher Ya'juj wa Ma'juj itu,mereka pun mati bergelimpangan dengan serentak seperti matinya satu jiwa. Kemudian Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya turun dari bukit itu, lalu mereka dapati tidak ada barang sejengkal pun di bumi melainkan penuh dengan bau hapak dan busuk disebabkan bangkai Ya'juj wa Ma'juj itu; maka Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya merayu lagi kepada Allah lalu Allah Taala hantarkan kumpulan burung yang batang lehernya seperti batang leher unta, maka kumpulan burung itu pun mengangkut serta mencampakkan bangkai-bangkai itu ke tempat yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah Taala turunkan hujan lebat yang sebarang bangunan tidak dapat menahan airnya daripada meliputi serta mencuci muka bumi sehingga menjadi bersih dan rata seperti cermin. Kemudian Tuhan berfirman kepada bumi: Tumbuhkanlah tanamanmu serta keluarkanlah buahmu, dan kembalikanlah segala nikmatmu"; maka pada masa itu sebilangan orang boleh kenyang dengan memakan sebiji buah delima, dan boleh berteduh dengan kulitnya; dan pada masa itu juga diberkatkan Tuhan pada susu sehingga susu seekor unta perahan, mencukupi untuk diminum oleh satu kaum yang besar jumlahnya, dan susu seekor lembu perahan, mencukupi untuk diminum oleh satu qabilah; dan susu seekor kambing perahan, mencukupi untuk diminum oleh satu suku kaum." Nabi s.a.w bersabda lagi: "Semasa manusia sedang menikmati kemakmuran dan kemewahan yang tersebut tiba-tiba Allah menghantar sejenis angin yang baik….lalu mengambil nyawa tiap-tiap orang yang baik - mukmin dan muslim, dan tinggallah sahaja orang-orang jahat dengan keadaan bercakaran sesama sendiri dan berhubung jenis seperti haiwan, maka pada zaman mereka inilah berlakunya hari kiamat." (Dan pada satu riwayat yang lain: "Kemudian Allah menghantar sejenis angin yang sejuk nyaman, yang datangnya dari arah negeri Syam, maka pada saat itu tidak tinggal di atas muka bumi seorang pun yang terdapat dalam hatinya seberat zarah kebaikan atau iman melainkan diambil nyawanya oleh angin itu." Nabi s.a.w bersabda lagi: "Maka tinggallah sahaja orang-orang jahat yang cepat bergerak melakukan maksiat dan kedurhakaan secepat burung terbang, dan yang menceroboh serta menzalimi satu sama lain seperti binatang buas; mereka tidak suka dan tidak mengenal perkara yang baik, dan tidak benci serta tidak melarang daripada melakukan perkara yang buruk. Pada saat itu syaitan menyamar diri kepada mereka serta bertanya: "Tidak malukah kamu meninggalkan jalan mendampingkan diri kepada Allah? Tidak mahukah kamu menurut ajakanku? Maka mereka pun bertanya: Jika demikian apa yang engkau suruh kami lakukan? Syaitan pun menyuruh mereka menyembah berhala untuk mendampingkan diri mereka dengan Tuhan (konon), mereka menerima ajakan Syaitan itu lalu menyembah berhala, sedang rezeki mereka mencurah-curah dan penghidupan mereka baik dan mewah; kemudian ditiup sangkakala, yang pertama, yang mematikan segala yang bernyawa….")

 
al-Nawwas bin Sam'an r.a

Hampirnya Saat-saat Kiamat

Nabi s.a.w sabdanya: "Tidak berlaku saat kiamat melainkan semasa tidak ada di dunia ini selain daripada orang-orang jahat (yang tidak mengenal baik dan buruk)."
 
Ibn Mas'ud r.a
 

Menjauhi Perbuatan Yang Mendatangkan Bahaya

Rasulullah s.a.w bersabda: "Sesungguhnya syaitan ada baginya bisikan ke hati anak Adam, dan Malaikat juga ada bisikannya; ada pun bisikan syaitan itu ialah galakannya supaya seseorang melakukan kejahatan dan mendustakan kebenaran, dan bisikan Malaikat pula ialah galakannya supaya seseorang mengamalkan kebaikan dan meyakini kebenaranya; oleh itu sesiapa yang terasa bisikan yang baik, maka hendaklah ia mengetahui bahawa perkara itu dari Allah, serta hendaklah ia bersyukur kepada Allah, dan sesiapa yang terasa bisikan yang satu lagi maka hendaklah ia meminta perlindungan Allah dari angkara syaitan."
 
Ibn Mas'ud r.a

Sempurnakan Hari Dengan Keberkatan

Nabi s.a.w bersabda: "Apabila bermula malam yang pertama dari bulan Ramadhan….menyerulah Malaikat, katanya: "Wahai orang yang mencari dan berkehendakkan kebaikan: Tampillah mengerjakannya, dan wahai orang yang merasa mahukan kejahatan; berhentilah dari meneruskannya; dan (ketahuilah) Allah banyak membebaskan orang-orang yang dijanjikan dengan neraka daripada memasukinya."Seruan dan keampunan yang demikian, ada pada tiap-tiap malam (dalam bulan yang tersebut)."
 
Abu Hurairah r.a

Balasan Di Dalam Neraka

Rasulullah s.a.w bersabda: "Akan keluar satu batang leher dari Neraka pada hari kiamat, dengan dua mata yang melihat, dan dua telinga yang mendengar, serta lidah yang bercakap, lalu berkata: "Aku diberi kuasa menyiksa tiap-tiap seorang dari tiga jenis manusia: Tiap-tiap orang yang kejam dan keras hati, lagi degil tidak menerima kebenaran yang diketahuinya; tiap-tiap orang yang mempersekutukan sesuatu yang lain dengan Allah, dan orang-orang yang membuat gambar".
 
Abu Hurairah r.a

February 22, 2010

Tamak Mengundang Mudarat

Abu Said al-Khudri menerangkan bahawasanya Nabi SAW pada suatu hari duduk di atas mimbar dan kami duduk di sekitarnya. Maka nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya di antara yang aku takut terhadap diri mu sesudah wafat ku ialah kemewahan yang diberikan kepada mu. Iaitu kemewahan dunia dan hiasannya. Maka seorang lelaki berkata: “Ya Rasulullah! Apakah kebaikan itu mendatangkan kejahatan? Maka nabi berdiam diri. Kerana itu seseorang berkata kepada orang tersebut : “Mengapa kamu? Apa urusan mu? Engkau bertanya kepada nabi, baginda tidak mahu menjawab. Kemudian kami melihat bahawasanya nabi sedang diturunkan wahyu kepadanya. Abu Said berkata; “ Maka nabi menyapu peluh pada dirinya dan nabi bertanya: “Mana si penanya?” seolah-olah nabi memuji orang tersebut. Kemudian nabi bersabda: “Sesungguhnya kebaikan itu tidak mendatangkan kejahatan. Dan sesungguhnya di antara yang ditumbuhkan musim bunga, ada yang memusnahkan binatang lantaran kekenyangan atau hampir-hampir membinasakannya kecuali binatang yang memakan sayur-sayuran. Dia memakan umpan hingga apabila telah buncit lambungnya, maka dia pun menatang matahari lalu dia mengeluarkan kotoran dan kencing serta pergi ke padang penggembalaan. Dan sesungguhnya harta itu indah lagi sedap. Maka sebaik-baik harta orang Muslim ialah yang diberikan sebahagiannya kepada orang miskin, anak yatim dan ibnu sabil. Atau sebagaimana nabi pernah sabdakan. Dan bahawasanya orang yang mengambil harta dengan bukan haknya adalah sebagai orang yang memakan dan tidak merasa kenyang. Dan jadilah harta itu saksi atas dirinya di hari kiamat.”

 
(al-Bukhari dan Muslim)

Bersegera Dalam Menguruskan Jenazah

Abu Hurairah r.a berkata bahawa nabi SAW bersabda yang maksudnya:“ Percepatkanlah kamu dalam membawa jenazah kerana jika jenazah itu jenazah yang soleh maka ia suatu roh (kebajikan), kamu meyerahkannya dan jika ia tidak soleh maka suatu kejahatan yang kamu lepaskan daripada pundak mu.”
 
(al-Bukhari dan Muslim )

 
 
Huraian
Menguruskan jenazah hukumnya adalah fardu kifayah. Islam mengharuskan kita menyegerakan pengurusan jenazah termasuk menghantar atau mengusung mayat untuk dikebumikan. Sama ada mayat tersebut lelaki atau wanita pengusungan jenazah dilakukan oleh kaum lelaki. Manakala para wanita tidak digalakkan untuk mengiringi jenazah ke perkuburan kerana dikhuatiri mereka akan meratapi kematian tersebut sedangkan tangisan dan ratapan yang berlebihan adalah haram di sisi Islam.

Menjaga Kerukunan Hidup Bermasyarakat

Dari Abi Hurairah r.a katanya : “Telah bersabda Rasulullah SAW : “ Janganlah kamu saling dengki mendengki, janganlah kamu saling tipu menipu, janganlah kamu saling belakang membelakangi dan janganlah kamu menjual di atas jualan setengah daripada kamu dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara. Orang Islam adalah saudara kepada orang Islam yang lain, tidak boleh ia menganiayai dan tidak boleh membiarkannya (dalam kehinaan) serta tidak boleh mendustai dan tidak boleh menghinanya. Taqwa itu di sini (Nabi berkata sambil menunjukkan ke arah dadanya tiga kali) Sudah cukup banyak kejahatan seseorang itu bahawa ia merendahkan saudara seIslamnya. Sekalian orang Islam atas orang Islam yang lain adalah haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.
 
Riwayat Muslim

 
 
Huraian
Mengharungi kehidupan pada zaman serba moden ini memperlihatkan kepada kita akan struktur hidup bermasyarakat Islam hari ini menjadi semakin terlalu individualistik. Sesungguhnya sebagai agama “keamanan’, Islam sangat menuntut umatnya supaya menghormati sesama manusia. Antara perkara yang harus diberikan perhatian ialah seperti menjaga keselamatan nyawa daripada berlaku pembunuhan sesama sendiri, menjaga maruah di dalam masyarakat daripada segala fitnah, tuduh-menuduh dan hasad dengki, menjaga keselamatan harta benda dan sebagainya daripada kecurian, rompakan pencerobohan dan lain-lain.

Sebagai seorang Muslim kita mestilah menghormati maruah individu Muslim yang lain kerana setiap individu mempunyai hak dan tanggungjawab, seperti hak untuk dihormati oleh orang lain dan tanggungjawab untuk menghormati orang lain. Antara sebab mengapa puak Yahudi suka melakukan kezaliman terhadap umat Islam adalah dek kerana sikap tidak ambil peduli yang berlaku antara sesama umat Islam hari ini. Justeru musuh Islam berani bertindak sesuka hati menindas rakyat Palestin serta merampas tanah mereka sedangkan Israel pada hakikatnya dikelilingi negara Arab yang jumlah rakyatnya jauh lebih ramai daripada mereka. Namun malangnya mereka hanya mampu melihat kezaliman rejim Zionis ini tanpa mampu untuk berbuat apa-apa.

Sebetulnya umat Islam harus hidup sepertimana yang disebut dalam pepatah Melayu “cubit paha kiri, paha kanan terasa sakitnya”. Dengan perkataan lain, jika kita inginkan segala kebaikan untuk diri kita, maka kita juga ingin umat Islam lain juga menikmati kebaikan itu.

Beramal Dengan Ayat Pendinding Diri

Daripada Ibnu Mas’ud r.a bahawa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: “ Dua ayat dari akhir surah al-Baqarah, sesiapa yang membacanya maka cukuplah baginya daripada mengadakan qiamullail (atau kedua-duanya akan menjaganya dari segala kejahatan dan perkara-perkara yang tidak disukai.) ”
 
al-Bukhari dan Muslim

 
 
Huraian
Dalam musnad Imam Ahmad, juzuk ke empat, halaman 156 disebut mahfum hadis, "Sesiapa yang menggantung tangkal maka sesungguhnya dia telah melakukan perkara syirik.” Agama Islam amat melarang penggunaan tangkal meskipun tangkal tersebut menggunakan ayat-ayat al-Quran. Mengapa? Kerana untuk mengelak atau menjaga kesucian ayat al-Quran daripada terbawa ke tempat yang kotor seperti ke dalam tandas dan sebagainya selain untuk membulatkan keyakinan dan keimanan kita bahawa Allah SWT bersifat Maha Pelindung kepada manusia daripada segala mara bahaya dan malapetaka. Justeru adalah lebih baik untuk kita sebenarnya menghafal ayat-ayat al-Quran atau beramal dengan ayat-ayat al-Quran serta doa-doa khusus untuk memohon daripada Allah dan menghindari daripada apa yang tidak diingini. Jangan sesekali kita terjebak dengan amalan khurafat, termasuk percaya kepada bomoh yang kononnya dapat membantu menghalau jin dan syaitan yang kebiasaannya mereka memuja mengamalkan perkara khurafat dan syirik kepada ALLAH sedangkan sebesar-besar dosa yang tidak akan diampunkan oleh Allah SWT adalah dosa syirik. Perlu juga diingat bahawa tujuan al-Quran diturunkan bukan semata-mata untuk dijadikan azimat atau hanya disimpan untuk perhiasan di rumah sahaja, tetapi al-Quran diturunkan untuk dibaca, difahami, dikaji, dipelajari, diambil iktibar dan dijadikan pedoman serta diamalkan dalam kehidupan kita seharian. Al-Quran adalah penawar bagi segala penyakit. Allah SWT berfirman dalam Surah Yunus ayat 57, maksudnya: "Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Al-Quran yang menjadi nasihat pengajaran dari Tuhan kamu dan yang menjadi penawar bagi penyakit-penyakit batin yang ada di dalam dada kamu dan juga menjadi hidayah petunjuk untuk keselamatan serta membawa rahmat bagi orang-orang yang beriman".

Antara Yang Lebih Utama

Daripada Abu Zar r.a katanya, “Aku bertanya Rasulullah SAW : “ Manakah satu amalan lebih utama?” Baginda bersabda: “ Beriman di jalan Allah dan berjihad di jalan-Nya. Aku bertanya lagi : “ Memerdekakan hamba yang manakah yang lebih utama? Baginda bersabda : “ Yang lebih mahal harganya dan yang lebih bernilai di sisi pemiliknya.” Abu Zar bertanya lagi : “ Jika saya tidak dapat melakukannya?” Baginda bersabda : “ Engkau menolong orang yang berbuat atau engkau melakukan untuk orang yang tidak dapat berbuat. Abu Zar bertanya lagi : “Jika saya tidak dapat berbuat?” Sabda baginda : “ Engkau menjauhkan orang dari kejahatan kerana ia satu sedekah yang engkau bersedekah ke atas diri mu.”

 
(al-Bukahri dan Muslim)



 

Cegah Sebelum Terlambat

Daripada Ummul Mu'minin, Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah SAw),beliau berkata," (Pada suatu hari) Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda,:”La ilaaha illallah, celaka (binasa) bagi bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dari dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan Baginda menemukan ujung jari dan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyararkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: "Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang soleh?" Lalu Nabi SAW bersabda: "Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak".
 
(Bukhari dan Muslim)

 
 
Huraian
Hadith di atas menerangkan bahawa apabila di suatu tempat atau negeri sudah terlampau banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasikan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada orang jahat sahaja, tetapi orang-orang yang soleh juga akan dibinasakan, meskipun masing-masing pada hari kiamat akan diperhitungkan mengikut amalan yang telah dilakukan. Oleh itu, segala macam kemungkaran dan kefasikan hendaklah segera dibasmi dan segala maksiat hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi ianya juga akan menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu.

Menghadapi Cabaran Zaman

Salim r.a mendengar Abu Hurairah mengatakan bahawa Nabi SAW bersabda:”Nanti akan dilenyapkan ilmu pengetahuan, akan bermaharajalela perzinaan dan kejahatan serta banyak haraj.” Seorang sahabat bertanya,:”Apakah haraj itu ya Rasulullah?” Jawab baginda:”Begini!”(Nabi memberi syarat dengan tangan beliau seolah-olah menggambarkan terjadinya suatu pembunuhan”.
 
(al-Bukhari)

 
 
Huraian
1. Dalam arus pembangunan dan kemajuan yang pesat dewasa ini, umat Islam menghadapi krisis kebejatan moral yang amat membimbangkan. Ramai orang seolah-olah sudah lupa pada akhirat. Pelaku kejahatan bukan hanya terdiri daripada kalangan dewasa sahaja, namun anak-anak yang belum dewasa, ibu-ibu, bahkan orang yang sudah lanjut umur juga terlibat.
2. Perkara seperti ini perlu diberi perhatian serius oleh kita umat Islam kerana Allah SWT akan menimpakan bala dan laknat-Nya yang amat dahsyat disebabkan maksiat yang dilakukannya itu di mana ianya akan mengenai seluruh manusia.
3. Apa yang dinyatakan oleh Rasul SAW di dalam hadis baginda telah pun berlaku di dalam realiti kehidupan kita pada hari ini. Ilmu telah diangkat atau disisihkan. Ilmu yang dimaksudkan ialah ilmu agama atau ilmu syarak yang boleh memandu umat Islam kepada kebenaran, ilmu yang boleh menyelamatkan mereka daripada azab api neraka di akhirat kelak. Ulamak-ulamak yang takut kepada Allah SWT, yang memuliakan sifat-sifat zuhud dan warak semakin berkurangan dan berlaku pembunuhan di sana sini
4. Maka bagi menghadapi situasi akhir zaman ini umat Islam perlu berhati-hati agar tidak terjatuh ke dalam kemungkaran. Benteng pertahanan aqidah perlu diperkuat dan diperkemaskan supaya tidak mudah terpedaya. Di samping itu konsep amar makruf nahi munkar harus diterapkan. Begitu juga konsep untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran

Senang Dan Menyenangkan

Dari Abu Qatadah bin Rabi’ r.a beliau menceritakan bahawa pada suatu ketika, satu jenazah berlalu di hadapan Nabi SAW, lalu baginda bersabda:”Senang dan menyenangkan” Para sahabat bertanya:” Apa maksud ucapan tuan itu Ya Rasulullah?” Jawab nabi SAW:”Apabila seorang mukmin meninggal dunia, maka dia telah senang (istirehat) dari kesusahan dunia. Dan apabila seorang jahat yang meninggal, maka dia menyenangkan (mengistirehatkan) seluruh hamba Allah, seluruh negeri, pohon-pohon dan binatang daripada kejahatannya.”
 
(al-Bukhari)
 

Nasihat Untuk Pendakwah

Dari Usamah bin Zaid r.a bahawa ia pernah mendengar Nabi SAW bersabda “Pada hari kiamat kelak seseorang itu akan dicampakkan ke dalam neraka, maka keluarlah ususnya dan dia berputar-putar seperti seekor keldai mengelilingi batu kisaran. Para penghuni neraka lainnya pun menghampirinya dan bertanya:”Wahai saudara, mengapa ini semua terjadi? Bukankah saudara adalah orang yang pernah menyuruh kepada-perkara makruf (kebaikan) dan mencegah perkara-perkara yang mungkar (kejahatan)?” Maka ia menjawab:”Benar, akulah yang pernah menyuruh kamu berbuat makruf dan melarang kamu berbuat kemungkaran, tetapi aku sendiri yang melanggarnya.”
 
(Bukhari & Muslim)

 
 
Huraian
1. Dalam usaha membina individu dan mendidik masyarakat, Islam amat mementingkan ketinggian akhlak seperti benar dalam percakapan dan tindakan, penuh rasa tanggungjawab (amanah), menepati janji, toleransi, pemaaf, penyantun dan sebagainya.
2. Seorang pendakwah itu hendaklah mendahulukan contoh perbuatannya daripada ucapannya kerana dakwah melalui perangai atau akhlak yang baik (qudwah hasanah) merupakan media yang paling efektif kepada masyarakat yang akan menjadikannya sebagai contoh (idola) untuk diikuti.
3. Sesungguhnya orang yang pernah menyuruh orang lain berbuat baik sementara dirinya sendiri melanggarnya adalah orang yang bakal menempuh siksaan yang amat berat di hari akhirat kelak. Keadaanya samalah seperti ‘ketam yang mengajar anaknya berjalan lurus ‘. Oleh itu hiasilah diri dengan akhlak yang terpuji, penampilan yang baik, etika pergaulan yang bersopan dan sifat-sifat mulia yang lain supaya tidak tergolong di kalangan orang-orang yang ‘cakap tak serupa bikin’!.

Hidup Mesti Berprinsip Dan Berpendirian

Rasulullah s.a.w telah bersabda yang maksudnya:”Janganlah setiap kamu menjadi orang yang tiada pendirian dan berkata:” Saya dengan orang, jika mereka berbuat baik, nescaya saya berbuat baik. Dan jika mereka berbuat jahat, nescaya saya berbuat jahat. Tetapi biasakan diri kamu, jika orang berbuat baik, berbuat baiklah, dan jika mereka berbuat jahat, elakkanlah kejahatan mereka.”
 
(at-Tirmidzi)

 
 
Huraian
1. Hidup memerlukan pedoman yang betul agar kehidupan tidak tenggelam timbul dengan kejahatan dan keburukan tanpa mempunyai pegangan agama, kesedaran dan tanggungjawab.
2. Orang yang mudah terikut-ikut dengan tabiat buruk orang lain lambat laun akan menempah banyak kesusahan bahkan diri tidak akan tertanggung dengan kejahatan tersebut biarpun ia sendiri tidak pernah melakukannya. Ini disebabkan tabiat masyarakat itu mudah menghukum sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat dengan mengambilkira dengan siapakah seseorang itu bergaul atau bersahabat.
3. Selaku seorang Islam, hendaklah kita berwaspada dengan golongan yang buruk akhlaknya. Tonjolkanlah akhlak yang baik terhadap mereka agar suatu ketika nanti kebaikan tersebut akan menyerap ke dalam jiwa mereka kerana sifat manusia itu mudah dipengaruhi dan terpengaruh. Orang yang lemah pendiriannya akan mudah terpengaruh dan begitulah sebaliknya. Ia mudah cenderungan untuk melakukan kejahatan atau khianat terhadap orang lain.



Sum

Jihad Perjuangan Paling Utama

Jihad Perjuangan Paling UtamaRasulullah saw. Bersabda yang bermaksud:
“Ada seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling utama?. Jawab Baginda saw, Iaitu orang mukmin yang berjihad dengan dirinya sendiri pada jalan Allah, lelaki itu bertanya lagi, selepas itu siapa lagi?, “Baginda saw. Menjawab yang mengasingkan dirinya dilereng lereng bukit untuk beribadat kepada Tuhannya. Dalam satu riwayat yang lain, iaitu orang bertaqwa kepada Allah dan meninggalkan (mengasingkan dirinya) daripada orang yang melakukan kejahatan”.

Riwayat Al-Bukhari dan Muslim






Huraian
1. Sebenar benar jihad ialah orang yang sentiasa berusaha memperbaiki dirinya untuk bertaqwa kepada Allah S.W.T. serta membelanjakan hartanya kejalan yang diredhai.
2. Islam menuntut umatnya menyeru kearah kebaikan dan menentang kemungkaran. Usaha ini hendaklah dilakukan secara berperingkat seperti yang dilakukan oleh syarak.
3. Jihad dalam erti kata yang luas ialah kita dikehendaki sama-sama memperjuang dan memperlengkapkan diri bagi mencapai hasrat untuk kemajuan agama bangsa dan negara serta mempertahankannya dari sebarang ancaman musuh baik dari dalam mahupun dari luar.

Islam Yang Sebenar

Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:”Apabila salah seorang dari kamu mengerjakan amal-amal yang membuktikan keislamannya dengan sebaik-baiknya (serta dengan ikhlas) maka tiap-tiap kebaikan yang dikerjakannya akan ditulis baginya sepuluh kebajikan yang menyamainya hingga kepada tujuh ratus kali ganda dan tiap-tiap satu kejahatan yang dilakukannya akan ditulis baginya (satu kejahatan) yang menyamainya.”
 
Riwayat Bukhari

 
 
Huraian
Pengajaran Hadis:

i) Islam adalah suatu agama yang mulia dan ia memuliakan penganutnya.
ii) Buktinya Islam memberikan ganjaran yang sangat besar bagi setiap kebaikan yang dilakukan di mana kelebihan atau ganjaran ini tidak akan diperolehi dengan pengakuan mulut sahaja (mengaku Islam sahaja) tetapi hanya akan dicapai dengan mengerjakan amalan-amalan yang baik secara ikhlas dan ihsan kerana Allah S.W.T.
iii) Ihsan bererti mengerjakan sesuatu ibadat dan kebaikan dengan sebaik-baiknya, lengkap dengan segala peraturan serta ikhlas kepada Allah iaitu bersih dari perbuatan syirik dan sifat munafiq serta bersih daripada perasaan riya’, ujub dan sebagainya. Dengan lain perkataan ihsan itu adalah mengerjakan sesuatu ibadat seolah-olah seseorang itu melihat Allah serta meyakini bahawa Allah sedang memerhatikannya.

Doa Adalah Intipati Kepada Segala Ibadah

Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:”Tiadalah di atas dunia ini seorang Muslim yang berdoa melainkan akan diperkenankan Tuhan atau dipalingkan daripadanya kejahatan selama dia tidak berdoa perkara-perkara yang berdosa atau membuat perkara yang memutuskan tali persaudaraan. Lantas seorang lelaki berkata: “Kalau begitu kita perbanyakkan doa? Jawab baginda: “ Di sisi Allah (penerimaan) lebih banyak.”
 
Riwayat at-Tirmizi

 
 
Huraian
Pengajaran hadith:
i) Setiap umat Islam dituntut supaya berdoa kerana doa adalah inti pati kepada segala ibadah. Orang yang enggan berdoa dianggap sebagai orang yang sombong, takbur dan bongkak.
ii) Ketika berdoa, kita hendaklah peka kepada apa yang didoakan (dipohon), janganlah berdoa dengan mulut sahaja sedangkan hati kita lalai. Sebaliknya hadirkan hati serta hayati apa yang dipohonkan itu serta yakin bahawa Allah akan menerima doa tersebut kerana sesungguhnya Allah S.W.T tidak akan memperkenankan doa orang yang hatinya lalai dan alpa.
iii) Supaya doa dimakbulkan, hendaklah kita mematuhi adab-adab berdoa serta memilih masa dan tempat yang sesuai kerana Allah dengan sifat-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tidak akan mensia-siakan doa hamba-Nya selama mana apa yang diminta itu merupakan perkara-perkara yang baik. Begitu juga Allah yang sifat-Nya yang Maha Pengampun tidak akan menolak doa hambanya yang beristighfar dan berdoa memohon keampunan dari segala dosa yang telah dilakukan.

Sedekah

Sabda Rasulullah s.a.w yang maksudnya:
“Hendaklah setiap orang Islam itu bersedekah , jika ia tidak dapat berbuat demikian , maka hendaklah ia berusaha sendiri yang dapat memberi faedah kepada dirinya sendiri dan dengan yang demikian ia dapat bersedekah, jika ia tidak sanggup, maka hendaklah ia menolong orang yang susah yang memerlukan bantuan, jika sekiranya ia dapat berbuat demikian, maka hendakah ia menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan, jika ia tidak dapat berbuat demikian juga, maka hendaklah menahan dirinya daripada melakukan kejahatan, kerana yang demikian itu adalah dianggap sedekah.”

 
Riwayat Ahmad



 
 

Huraian
Pengajaran Hadith:
i) Membantu orang yang tidak berada dan berkongsi menggunakan suatu kemudahan adalah salah satu daripada sifat yang amat dituntut di dalam Islam.
Ii) Setiap umat Islam hendaklah berusaha sedaya upaya untuk melakukan kebaikan dan kebajikan di dalam hidupnya sama ada dengan memberikan bantuan tenaga, buah fikiran atau memberikan nasihat yang berguna kepada orang lain di mana semua ini dinilai sebagai sedekah.
Iii) Kategori sedekah yang paling minimum adalah dengan menjauhkan diri daripada melakukan perkara-perkara yang jahat (buruk) di mana dengan cara itu seseorang telah dianggap menyelamatkan masyarakat sekitarnya daripada keburukan dirinya yang boleh membahayakan orang lain.
iv) Bersedekah hendaklah dilakukan dengan hati yang ikhlas dan bukan diiringi dengan perasaan ingin menunjuk-nunjuk (riya’) kerana ini akan menghilangkan pahala bersedekah.

Menjauhi Perbuatan Yang Mendatangkan Bahaya

Rasulullah s.a.w bersabda: "Sesungguhnya syaitan ada baginya bisikan ke hati anak Adam, dan Malaikat juga ada bisikannya; ada pun bisikan syaitan itu ialah galakannya supaya seseorang melakukan kejahatan dan mendustakan kebenaran, dan bisikan Malaikat pula ialah galakannya supaya seseorang mengamalkan kebaikan dan meyakini kebenaranya; oleh itu sesiapa yang terasa bisikan yang baik, maka hendaklah ia mengetahui bahawa perkara itu dari Allah, serta hendaklah ia bersyukur kepada Allah, dan sesiapa yang terasa bisikan yang satu lagi maka hendaklah ia meminta perlindungan Allah dari angkara syaitan."
 
Ibn Mas'ud r.a

 
 
Huraian
i) Setiap manusia mempunyai lintasan hati yang berlainan kerana berlainan sebabnya.
Ii) Satu daripada jenis lintasan itu adalah lintasan yang dibawa oleh malaikat yang bertugas memancarkan ke dalam hati manusia perasaan suka berbuat kebajikan dan menerima kebenaran; sementara satu lagi lintasan adalah lintasan syaitan iaitu lintasan untuk melakukan kejahatan dan menolak kebenaran.
Iii) Lintasan malaikat ini dinamakan sebagai “ilham” dan lintasan jahat syaitan itu sebenarnya adalah “was-was” di mana kita diperintahkan memohon perlindungan Allah daripadanya sebagaimana yang dimaksudkan di dalam al-Quran, surah an-Nas.
Iv) Oleh yang demikian selaku manusia biasa, apabila datang sesuatu lintasan hati, maka hendaklah kita mempertimbangkannya terlebih dahulu dengan neraca syarak; jika bersesuaian kerjakanlah, jika sebaliknya jauhkanlah.

Kebaikan Membanyakkan Selawat

Nabi s.a.w bersabda: "Malaikat yang di sebelah kanan (yang menjadi penulis kebaikan) ialah ketua kepada yang di sebelah kiri; maka apabila seseorang melakukan sesuatu kebaikan, dituliskan baginya kebaikan itu menjadi sama dengan sepuluh kebaikan yang tersebut, dan apabila ia melakukan sesuatu kejahatan, lalu Malaikat yang di sebelah kiri hendak menulisnya, berkatalah Malaikat yang disebelah kanan: "Tunggu dahulu;" lalu ia menunggu selama enam atau tujuh jam; kemudian jika orang itu beristighfar dari perbuatan jahat itu, tidaklah dituliskan sesuatu pun; dan jika ia tidak meminta ampun kepada Allah Taala, dituliskan baginya satu kejahatan sahaja."
 
Abu Umamah r.a

 
 
Huraian
Pengajaran hadith:
i) Setiap manusia diberikan dua malaikat. Setiap satu berada di kanan dan di kiri bagi menulis segala amal yang dilakukan.
Ii) Malaikat yang berada di sebelah kanan bertugas mencatat amal kebaikan serta menjadi ketua kepada yang di sebelah kiri di mana yang berada di sebelah kiri bertugas mencatat amal yang jahat.
Iii) Disebabkan luasnya rahmat dan kasih sayang Allah S.W.T terhadap hamba-Nya maka setiap satu kebaikan ditulis oleh malaikat dengan sepuluh kebajikan. Sebaliknya bagi setiap amal yang jahat ditulis dengan satu kejahatan sahaja.
iv) Setiap kejahatan tidak terus dicatat dosanya melainkan setelah diberi tempoh enam atau tujuh jam (dengan arahan malaikat yang di sebelah kanan). Sekiranya manusia itu beristighfar dan sempat bertaubat dalam tempoh waktu tersebut maka kejahatan itu tidak akan ditulis dalam daftar amalnya.

Catatan Kebaikan Dan Kejahatan

Nabi s.a.w bersabda: "Sesiapa yang berselawat kepada-ku sekali selawat, nescaya Allah limpahkan sepuluh rahmat kepadanya dengan sebab sekali selawat itu."
  
Huraian
i) Setiap umat Islam digalakkan membanyakkan bacaan selawat ke atas nabi Muhammad s.a.w
ii) Maksud berselawat itu ialah berdoa memohon supaya Allah S.W.T melimpahkan rahmat, menambahkan kemuliaan, kehormatan dan kepujian kepada baginda .
iii) Berselawat itu ganjarannya amat besar sekali iaitu diberikan sepuluh rahmat bagi setiap satu selawat yang dibacakan

Sempurnakan Hari Dengan Keberkatan

Nabi s.a.w bersabda: "Apabila bermula malam yang pertama dari bulan Ramadhan….menyerulah Malaikat, katanya: "Wahai orang yang mencari dan berkehendakkan kebaikan: Tampillah mengerjakannya, dan wahai orang yang merasa mahukan kejahatan; berhentilah dari meneruskannya; dan (ketahuilah) Allah banyak membebaskan orang-orang yang dijanjikan dengan neraka daripada memasukinya."Seruan dan keampunan yang demikian, ada pada tiap-tiap malam (dalam bulan yang tersebut)."
 
Abu Hurairah r.a

 
 
Huraian
Pengajaran hadith:
i) Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia dan diberkati oleh Allah S.W.T.
Ii) Tiap-tiap amal kebajikan yang dikerjakan padanya akan diberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda berbanding pada bulan-bulan yang lain.
Iii) Umat Islam diseru agar tidak mensia-siakan keberkatan di bulan ini ,malah sewajarnya merebut peluang yang ada dengan menambahkan lagi ibadat dan amal kebajikan.
iv) Bersempena dengan kemuliaan bulan ini juga umat Islam ditegah daripada mendekati perkara yang dilarang dan mungkar kerana pada bulan ini rahmat dan kasih sayang Allah amat luas sehingga orang-orang yang telah dijanjikan neraka sekalipun akan dibebaskan oleh Allah dengan berkat kebaikan yang dilakukannya.